(saveseva.com 5 Januari 2015)
Desa Waleo merupakan salah satu desa yang termasuk dalam kecamatan Kema, kabupaten Minahasa Utara, dengan segudang kawasan wisata yang bila serius dikelola, tentu bisa menjadi salah satu aset daerah yang penting.
Salah satu objek wisata yang menjadi review pertama saya tahun ini adalah Pantai Waleo itu sendiri. Sekitar tiga tahun lalu saya pernah kemari, dan perjalanan untuk mencapai tepian pantai ini jauh lebih ekstrim dari yang sekarang.
Kalau kemarin kami menempuh perjalanan sudah bisa menggunakan sepeda motor langsung ke tepi tebingnya, kalau dulu harus ditempuh dengan berjalan kaki, melewati tepian pantai lalu naik ke tebingnya baru turun lagi.
Beberapa waktu belakangaan ini ternyata sudah dibuat jalan menuju lokasi pantai tersebut, menerobos hutan yang cukup lebat di belakang desa Waleo, kita kini bisa memiliki akses langsung menuju pantainya.
meski begitu tetaplah harus ekstra hati – hati karena kondisi jalan masih jauh dari kata nyaman, kenyataaannya kondisi berpasir dan berbatu – batu bahkan ada yang cukup besar, sangat mungkin menjungkalkan anda dari kendaraan jika tidak waspada.
Tak cuma itu, pantai ini sendiri terletak tepat di bawah tebing yang cukup terjal, kita harus sedikit berjuang lagi untuk mencapai tepian pantai berpasir putihnya, kali ini hati – hati adalah harga mati, sedikit terpeleset bisa berakhir di bebatuan yang terjal di tepi tebing pantai, tapi tetap saja ini akan menjadikan petualangan anda sebagai bagian yang tak terlupakan begitu saja.
Desa Waleo sendiri bisa ditempuh dengan jalur darat, jika dari Kota Bitung, maka sekitar 30 – 40 menit saja yang anda butuhkan. Jika menggunakan kendaraan umum anda bisa mendapatkan kendaraan di terminal Kauditan, dan bisa diteruskan dengan menggunakan ojek sewaan.
Semua kelelahan dan perjuangan yang anda lakukan akan terbayar ketika sampai di tepian pantainya sendiri, merasakan halusnya pasir di sela-sela jemari kaki, serta deburan ombak yang terkadang bisa mencapai bibir tebing.
Namun tenang jika tak berniat untuk basah-basahan ada cukup tonjolan-tonjolan batu yang bisa menjadi tempat duduk istirahat, tanpa harus terkena air laut. Namun anda yang ingin mencoba berenang tentu bisa merasakan jernih dan hangatnya air laut di pantai Waleo ini tentu saja
Oh ya mungkin karena belum menjadi objek wisata resmi, maka kita bisa bebas masuk tanpa harus mengeluarkan biaya ke areal pantai. Untuk daerah pantai yang bisa dijelajahi sendiri tidaklah terlalu luas,karena itu jika mungkin sudah ramai dengan orang-orang bisa saja akan terasa sesak nantinya untuk sekedar bersantai.
Jangan lupa juga jika anda cukup waktu untuk persediaannya, menikmati ikan bakar di tepian pantai desa Waleo tentu akan lebih terasa nikmat, hmm… So… Met having fun di awal tahun 2015 ini.
Big thanks untuk teman-teman yang penuh perjuangan melalui berbagai rintangan hingga bisa lahir postingan ini, hehehe. Thanks to : Donny yang sudah menjadi guide dadakan, jangan lupa kita masih punya petualangan berikutnya di air terjun yah.. 😀 Thanks juga buat : Nini, Eo, Neno, Tias. Dinanti petualangan berikutnya. 🙂
rian says
indah bangeet,, airnya juga jernih, kapan ya punya kesempatan ke sna 😀