Hujan dan air senantiasa menjadi musuh abadi barang-barang elektronik, termasuk kamera. Kecuali kamera yang anda miliki dilabeli water resistant atau weatherprof, bukanlah hal yang bijak jika anda membiarkan kamera anda bermain dengan tetesan air.
Jadi apa hubungannya judul postingan ini dengan isinya? -_- Hehehe. Kali ini kita akan mempelajari bagaimana membuat foto tetesan air saat hujan, namun sebelum bermain dengan hujan, setidaknya saya mengingatkan bahwa jangan sampai kamera anda terkena tetesan air atau cipratan air, atau malahan nyemplung kedalam air, yah kecuali anda sudah punya penggantinya dan yang lama sudah tak dibutuhkan lagi (wuihh..).
Foto tetesan air sebenarnya sangat mudah untuk didapatkan, hal prinsip yang perlu anda ketahui adalah bagaimana membekukan air yang jatuh tersebut, agar supaya tampak sempurna di dalam frame foto kita.
Jika anda sudah mempelajari soal shutter speed dan bagaimana efek shutter speed bisa membekukan benda yang bergerak, demikian juga kita akan menggunakan prinsip shutter speed tersebut agar bisa menangkap gerakan air yang jatuh.
Anda bisa bereksperimen dengan kecepatan shutter kamera anda, tentu juga memperhatikan kondisi cahaya yang ada, jika tak mau repot gunakanlah mode S atau Tv, di mode ini anda bisa menentukan shutter speed berapa yang anda inginkan, kemudian kamera akan menyesuaikan dengan kondisi cahaya yang ada, dan menentukan berapa aperture dan ISO yang diperlukan.
Namun selain anda bereksperimen dengan nilai shutter speed yang ada, mari kita simak faktor berikut yang juga punya kemampuan sama membekukan gerakan tetesan air.
Foto paling atas saya ambil saat berteduh di sebuah gubuk di tepi jalan, yang notabenenya adalah kawasan hutan, nah dalam gubuk tersebut terdapat drum untuk menampung tetesan air yang jatuh lewat talang air yang terbuat dari bambu, nah tetesan air dari talang air tersebut yang saya foto.
Faktor yang saya maksudkan memiliki kemampuan sama dalam membekukan tetesan air yang jatuh, adalah lampu kilat, atau lampu flash.
Baik itu lampu flash built in atau sering disebut flash internal kamera anda, juga bisa menggunakan flash eksternal entah itu dipasang langsung pada bodi kamera atau dipasang on shoe, atau terpisah dari bodi kamera (off shoe) dan dipicu menggunakan trigger.
Mengapa lampu kilat atau lampu flash bisa membekukan gerakan air? Ternyata hal itu tak lepas dari fakta bahwa lampu kilat menyala dalam durasi yang sangat cepat, bisa 1/1000s – 1/3000s.
Hal itulah yang menyebabkan kita dengan mudahnya bisa menangkap gerakan tetesan air saat jatuh, jika menggunakan lampu kilat atau lampu flash.
Jadi secara garis besarnya, untuk teknis foto jika anda ingin memotret tetesan air, pastikan :
- Tetesan airnya tak mengenai kamera hehe,
- Gunakan aperture yang cukup, bisa f/4 atau f/5.6 agar hasil foto terlihat tajam
- Gunakan flash internal atau bisa juga flash eksternal
- Fokuskan pada daerah dimana tetesan air tadi jatuh,
- Setelah fokus terkunci tunggu timing yang tepat saat air akan jatuh, kemudian jepret !
Anda pun berhasil mendapatkan foto tetesan air yang cantik, jangan ragu untuk mengulang kembali sampai didapatkan bentuk tetesan yang unik dan menarik.
Demikian pembahasan bagaimana membuat foto tetesan air saat hujan, pastikan agar supaya hasil foto anda terfokus dengan baik, jika masih sering salah fokus saat memotret, cobalah membaca pembahasan mengenai bagaimana menghindari foto salah fokus.
Thanks for reading.
Photo credit : Scott Cresswell, Steve Wall
Leave a Reply