Shutter speed atau jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi kecepatan rana, merupakan salah satu elemen pembentuk segitiga eksposure, Shutter speed merujuk kepada berapa lama shutter kamera terbuka, dan mengijinkan cahaya mengenai sensor.
Jadi semakin cepat shutter speed yang anda pilih, maka semakin cepat dan semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor kamera, hal itu yang menyebabkan di ruangan yang gelap dan anda menggunakan shutter speed cepat, bisa menyebabkan hasil foto menjadi gelap atau under eksposure.
Hal sebaliknya berlaku ketika anda menggunakan shutter speed lambat atau slow speed, maka cahaya yang mengenai sensor akan semakin banyak, karena shutter terbuka dalam waktu yang lebih lama.
Shutter speed yang lambat akan menyebabkan foto yang dihasilkan lebih terang (jika terlalu lama bisa over eksposure), namun dampak yang paling signifikan biasanya dari shutter speed yang dipilih terlalu lama adalah foto yang kita ambil sangat rentan blur karena getaran tangan kita.
Mengapa seperti itu? Karena sehebat apapun anda, takkan bisa memegang kamera tanpa bergetar atau bergoyang, yah kecuali tangan anda memang sudah tak bisa digerak-gerakkan. 😀
Berdasarkan fakta itu maka lahirlah teori mengenai shutter speed yang ideal agar saat kita mengambil foto menggunakan tangan (bahasa kerennya handheld) foto tersebut tetap tajam dan tidak blur.
Agar supaya foto tidak blur maka kita harus memperhitungkan shutter speed 1 per panjang focal lensa yang kita gunakan (1/focal length).
Jadi misalnya kita menggunakan lensa 50 mm, maka shutter speed yang ideal adalah 1/50s, tapi sayangnya rumus tersebut berlaku jika kita menggunakan kamera full frame, jika kita menggunakan kamera APSC yang terkena crop factor  maka nilai shutter speed tersebut berubah.
Baca Juga: Memahami Panjang Fokal Lensa Dan Crop Faktor
Untuk Nikon crop factor kamera APSCnya adalah 1.5x panjang focal lensa, sedangkan untuk APSC Canon nilai crop factornya adalah 1.6x panjang focal lensa. Jadi untuk lensa 50mm, shutter speed idealnya adalah 1.5 x 50 = 75mm
atau 1/75s. Jadi agar supaya saat kita memotret menggunakan tangan dan fotonya tidak blur kita harus menggunakan shutter speed minimal sebesar 1/75s.
Berikut manfaat saat kita menggunakan shutter speed baik dengan kecepatan tinggi (High Speed) dan kecepatan rendah (Slow Speed) :
Dengan kecepatan tinggi kita bisa membekukan gerakan, apa maksudnya membekukan gerakan? Ketika kita menentukan shutter speed yang tinggi, atau pada beberapa kasus shutter speed bisa sangat cepat, maka gerakan objek itu bisa seakan terhenti atau beku (motion freeze), contohnya ketika kita memotret orang berlari dengan kecepatan 1/1000s maka di foto yang kita hasilkan kita bisa melihat gerakan orang tersebut terhenti, atau seolah diam.
Foto di atas saya ambil dalam salah satu pertandingan voli, kita bisa melihat gerakan pemain voli tersebut tampak terhenti, atau beku.
Untuk bisa membekukan gerakan pemain tersebut saya membutuhkan shutter speed 1/250s, untuk pemotretan olahraga sebenarnya kecepatan tersebut masih bisa dibilang kurang, karena kalau kita amati baik-baik pada bagian bola volinya masih tampak blur atau kabur.
Namun setidaknya foto itu bisa menunjukan kepada kita bahwa dengan shutter speed yang cukup, kita mampu menangkap pergerakan objek yang kita foto.
Sebaliknya jika kita menggunakan shutter speed rendah, maka manfaatnya adalah kita bisa menghasilkan jejak cahaya atau light trails ketika kita memotret jalan raya atau lalulintas di malam hari.
Karena shutter membuka dalam waktu lama, cahaya lampu yang dihasilkan oleh kendaraan yang lewat akan membentuk garis cahaya.
Untuk bisa mendapatkan foto dengan garis cahaya seperti ini, saya menggunakan shutter speed lambat, bisa mencapai 10-15 detik, yang jika di kamera akan terlihat 15″, supaya bagian foto yang lainnya tetap tajam dan tidak blur, kita harus menggunakan tripod untuk menyangga kamera.
Jangan lupa juga untuk menggunakan timer atau kabel shutter release agar kamera tidak bergoyang saat kita menekan tombol shutter.
Demikian penjelasan sederhana tentang  shutter speed dan fungsi serta pengaruhnya. Baca juga pengertian eksposure agar lebih jelas kaitannya dengan shutter speed.
Aqiel b says
Bagus banget