Apa itu histogram? Apanya kilogram ya? Hehe, histogram yang akan dibahas kali ini merupakan salah satu fitur yang sering muncul saat memotret. Tak hanya memotret dengan kamera digital SLR ataupun mirrorless saja, saat ini juga banyak smartphone yang aplikasi kameranya sudah dilengkapi histogram saat memotret.
Tampilan histogram sebenarnya cukup sederhana dan membosankan seperti di bawah ini.
Sebenarnya histogram bukanlah spesifik hanya di fotografi, anda bisa menjumpai histogram di ilmu statistik, fisika, matematika ataupun perhitungan-perhitungan sejenis.
Grafik histogram sering dipakai untuk menampilkan posisi suatu nilai atau angka dalam perhitungan.
Senada dengan konsep tersebut, demikian juga di dalam fotografi, histogram dipakai untuk menentukan nilai tinggi rendah dari komponen yang kita inginkan. Komponen apa? Tentu saja komponen utama fotografi yaitu cahaya.
Histogram akan menunjukan tinggi rendahnya intensitas cahaya dalam foto yang kita potret atau dalam kata lain terang gelapnya foto yang kita ambil.
Baca juga : Mengenal Eksposure Dalam Fotografi
Disaat memotret, histogram terkadang menjadi penyelamat anda saat kesulitan menentukan tingkat eksposure yang sebenarnya dalam foto.
Mengapa seperti itu ? Ada kalanya kita memotret, dan hasil foto yang ditampilkan dalam LCD kamera tidaklah seperti ketika ditampilkan di layar monitor komputer, bisa saja fotonya lebih gelap dari yang ditampilkan atau sebagainya.
Untuk memastikan tingkat eksposure yang kita potret sudah tepat, maka kita bisa memanfaatkan histogram yang tampil di layar kamera.
Tampilan histogram di layar kamera atau smartphone umumnya membentang dari kiri ke kanan, jika grafiknya memuncak di bagian kiri maka foto yang anda potret secara umum disebut under eksposure atau gelap, jika memuncak di bagian paling kanan maka foto disebut over eksposure, seringkali yang muncul hanya warna putih saja
Dalam berbagai macam situasi pemotretan, maka bentuk grafik histogram juga akan bermacam-macam, tapi secara umum kita bisa membagi dalam tiga bentuk utama.
Yang pertama adalah kondisi ketika sebuah foto underexpose, hal ini akan terlihat dari bentuk grafik di histogram yang muncul tampak lebih terkumpul atau menonjol di bagian sebelah kiri.
Lihat foto berikut ini
Yang kedua adalah kondisi foto ideal atau eksposure normal, grafik akan membentang seimbang di bagian tengah.
Yang ketiga adalah ketika foto yang Anda potret mengalami overexpose atau terlampau terang, dimana sebagian besar area foto tampak putih dan kehilangan detailnya.
Bisa Anda amati sendiri perbedaan dari ketiga foto di atas bersama dengan nilai eksposure yang tergambar lewat histogram tentunya. Dalam penerapan di lapangan atau lokasi foto, tentu bisa berbeda dengan foto-foto di atas.
Saat ini kebanyakan kamera digital, baik DSLR, mirrorless ataupun kamera saku hingga smartphone, umumnya sudah memilki fitur tampilan histogram langsung di layar LCD.
Kita bisa memanfaatkan grafik histogram tersebut dalam berbagai macam situasi pemotretan, misalnya jika anda sementara kepepet karena baterai kamera anda sudah low dan terpaksa harus menurunkan kecerahan layar.
Layar yang redup tentu akan membuat kita kesulitan meninjau apakah hasil foto tadi sudah tepat atau belum tingkat kecerahan atau eksposurenya.
Baca juga : 10 Langkah Hemat Baterai Kamera Saat Memotret
Untuk mengakalinya kita bisa melihat grafik histogram yang ada, apakah sudah sesuai atau masih terlalu gelap ataupun terlalu terang.
Meskipun begitu, kreatiflah dalam memotret tanpa harus Anda terlalu terikat dengan aturan komposisi yang terbaik ataupun nilai eksposure yang ideal. Dengan begitu tentu Anda bisa lebih mengembangkan kemampuan memotret yang ada.
Demikian sedikit penjelasan tentang histogram di kamera atau smartphone, Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, silakan dibagikan kepada teman-teman yang lain.
Ingin mendapatkan artikel serupa via email? Jangan lupa untuk bergabung dengan Saveseva Fotografi via email di sini, atau bisa juga dengan like Facebook page Saveseva.com atau follow di Twitter.
Terima kasih sudah membaca.
Supratmi says
Tq infonya semoga berkah berlimpah
MUHAMAD RIDWAN says
Daging banget ilmunya, makasih banyak semoga menjadi untuk kita ssemua