Dan seperti biasa, mengejar sunrise tak seperti sunset yang hanya menunggu. Mengejar sunrise artinya kita harus mengorbankan waktu tidur kita dan bangun lebih awal. Karena matahari umumnya mulai muncul pukul 05.30. Maka bangunlah sebelum itu, jangan nanti pukul sembilan pagi :D.
Entrance Gate Bunake Sea Park 🙂 |
Yup, usaha pagi ini berbuah manis, matahari muncul dengan megahnya dari ufuk timur, tanpa terhalang apa-apa. Sunrise hari ini sukses. Ada beberapa foto sunrise yang saya ambil, tapi yang paling saya suka sendiri adalah foto paling atas di postingan ini, waktu perahu melintas tepat di depan matahari yang baru saja muncul. Rasanya keren aja gitu haha.
Selepas sarapan pagi kami bersiap menuju ke Taman Laut Bunaken, kami menumpang perahu yang sudah disewa khusus untuk mengantarkan kami kesana, tidak sampai 20 menit untuk mencapai Taman Lautnya. Untuk memasuki taman laut tersebut kita harus melewati loket karcis atau tiket, harganya hanya Rp. 25.000/orang. Setelah itu kita bisa mengeksplor keseluruhan kawasan di sekitar situ.
Untungnya kami setidaknya sudah sarapan terlebih dahulu, karena harga makanan di kawasan wisata ini sangat mengikuti hukum ekonomi, maka harganya melambung meninggalkan batas kewajaran, hehe. Jadi jika anda berniat mengunjungi taman laut bunaken persiapkan segala sesuatu dengan baik, termasuk isi perut dahulu tentunya. Di sini juga teman-teman bisa memilih oleh – oleh yang ingin dibawa pulang, mulai dari kaos sampai gelang tersedia dengan lengkap. Selepas membayar tiket wisatawan untuk masuk, kami langsung menuju spot foto sejuta umat hahaha.
Spot foto sejuta umat haha |
Pihak pengelola dengan lihainya menyediakan papan nama Bunaken lengkap dengan undakan untuk berdiri, sehingga menjadikan tempat ini sebagai salah satu spot foto paling terkenal di Bunaken tentunya, haha. Rasanya belum lengkap kalau pergi ke Bunaken tapi belum punya foto di depan plang nama Bunaken ini.
Selesai berfoto kami keliling sejenak, dan mulai mengatur target berikutnya, mmm dibilang mengatur sih tidak karena waktu itu kami cuma mau tanya-tanya, berapa biaya kalo mau snorkeling, eh si bapak empunya perahu bilang kalo sudah sewa baju dan alat snorkeling, dia bisa mengantarkan langsung ke tempat snorkelingnya sendiri, tanpa ada tambahan biaya lagi.
Yah otomatis langsung semua teman-teman ikut ke tempat sewa alatnya, hm kecuali saya, neng Ika dan kak Indha. Pokoknya intinya hanya kami bertiga yang cuma bisa melongo melihat serunya teman-teman snorkeling. Kalau saya sih karena nasib mahasiswa menjelang ujian semester dengan segudang kebutuhan, mau tak mau harus menahan keinginan hahahaah. Tapi kami bertiga udah berjanji kalo ke Bunaken lagi harus snorkeling, iya HARUS. Ups capslock. Hehehee.
Regu snorkeling terbaik di dunia 😀 |
Setelah semua siap, berangkatlah kami ke lokasi tempat snorkeling, Taman Laut Bunaken sendiri memiliki beberapa spot atau lokasi tempat diving dan snorkeling, untuk lokasi yang kami tuju tidaklah terlalu jauh mungkin cuma sekitar sepuluh menit saja. Setiba disana kami cukup terpesona dengan kejernihan airnya.
Kita bisa melihat sampai 10 meter kebawah air dengan jelas, bahkan orang yang sementara diving di bawah sana masih bisa terlihat, sambil mengarahkan perahu ke posisi yang terbaik, baru si bapak empunya perahu, menyuruh teman – teman turun ke air, tentu dengan didampingi pemandu yang juga akan memoto mereka di bawah air, oh ya sekedar info buat teman – teman yang kepengen snorkeling ria, untuk menyewa baju khusus snorkelingnya, seperti di foto di atas, biayanya sebesar Rp. 150rb sudah lengkap dengan masker dan fin, itu tuh yang dipake di kaki sehingga memudahkan kita bergerak di dalam air.
Dengan menggunakan baju tersebut teman-teman akan bisa terapung di air, gak perlu takut tenggelam lagi. Tapi setelah tanya – tanya sama adik saya yang pernah snorkeling di Bunaken juga, ternyata kalau kita mau, bisa hanya menyewa masker snorkeling dan kaki bebek saja, tanpa harus menyewa bajunya. Tentu itu kalau teman – teman sudah terlatih berenang tanpa harus takut tenggelam.
Oh ya kalau teman-teman mau menyelam atau diving, maka peralatan diving atau scubanya bisa disewa juga, paketnya sekitar 1jt rupiah perorang, iya memang lebih mahal kalau mau diving.
Buat yang mau bernarsis ria dan tak punya kamera yang bisa diajak nyemplung, biaya untuk sewa kamera sama tukang potonya itu Rp.300rb. Tapi tukang potonya sekaligus jadi pemandunya sih. Jadi kalau teman-teman punya kamera aksi silakan dibawa. Hitung – hitung hemat 300rb haha.
Ikan – ikannya terlihat jelas |
Mas Apin lagi bersiap 😀 |
Rifqy Faiza Rahman says
Wah Bunaken termasuk wishlist saya nih 😀
Sheva says
Ayo Om, main-main ke Bunaken hehe. 😀