Foto slow speed atau long eksposure adalah foto yang kita hasilkan dengan menggunakan shutter speed yang lambat, rata-rata slow speed bisa mencapai beberapa detik. Mengenai shutter speed ini sudah pernah kita bahas bagaimana mengenal shutter speed dan fungsinya.
Di pembahasan tersebut sudah saya tekankan bagaimana ketika memotret dengan speed yang rendah, utamanya kita harus menggunakan tripod, tapi ada kalanya ketika kita dalam sebuah perjalanan, entah itu direncanakan atau tidak, tripod kita tidak dibawa dan kita pengen memotret slow speed.
Contohnya seperti foto di atas, bagaimana foto air tampak jadi lembut seperti kapas. Foto di atas saya ambil tanpa menggunakan tripod dan filter ND.
Untuk membuat foto semacam itu, kita harus memahami terlebih dahulu konsep slow speed, bahwa semakin lama shutter speed, berarti semakin banyak cahaya yang masuk dan mengenai sensor kamera kita.
Semakin berpotensi juga foto tersebut mengalami over eksposure atau menjadi putih total. Kendala lainnya adalah foto pasti sangat mudah blur atau goyang ketika dipegang dengan tangan.
Melihat kendala-kendala di atas mari kita mencari solusi sederhana satu per satu. Dimulai dari over eksposure, untuk mengimbangi eksposure agar tidak over saat menggunakan shutter speed lambat, adalah mengubah dua elemen lainnya yaitu ISO dan Aperture.
Pilih ISO Rendah
Pilihlah ISO yang paling rendah pada kamera anda, rata – rata ISO terendah kamera digital adalah 100, namun ada beberapa kamera digital yang bisa dipush sampai ISO 50.
Setelah memilih ISO terendah, pilihlah bukaan diafragma sekecil mungkin, karena kita hanya bereksperimen di situasi yang tak terduga seperti ini, jangan terlalu memikirkan difraksi lensa akibat bukaan yang terlalu kecil.
Salah satu lensa yang bisa mencapai bukaan sangat kecil adalah lensa kit, pastikan anda sudah membaca keistimewaan lensa kit.
Setelah memilih kedua setingan tersebut, aturlah shutter speed sampai dicapai eksposure yang ideal dimana titik lightmeter pada viewfinder menunjukan angka nol, atau berada di posisi tengah.
Lightmeter pada posisi ideal. Sumber : www.peachpit.com |
Biasanya dengan setingan bukaan yang sangat kecil dan ISO 100 kita bisa mendapatkan shutter speed sekitar 1 detik pada kondisi sore hari.
Dengan setingan seperti itu kita sudah bisa mendapatkan foto aliran air yang lembut seperti kapas. Untuk foto paling atas, setingannya adalah f/29 ISO 100 selama 1 detik.
Letakkan Kamera Di Tempat Yang Datar
Kendala berikutnya karena kita tak punya tripod, maka carilah tempat yang cukup datar dan luas untuk meletakkan kamera anda, saya sendiri mencari batu di pinggir sungai yang cukup luas untuk meletakkan kamera saya.
Kemudian gunakan timer agar supaya kita tak perlu menekan shutter yang bisa mengakibatkan kamera bergetar. Setelah itu anda bisa menanti sampai kamera selesai mengambil gambar. Oh ya jika kamera tak bisa mengunci fokus, gunakanlah fokus manual.
Sebagai catatan, pastikan saat meletakkan kamera, jangan sampai dalam posisi miring dan mudah jatuh, anda tak ingin kan kamera nyemplung dalam sungai atau kali. Hehehe.
Demikian sharing saya bagaimana mendapatkan foto slow speed tanpa tripod dan filter. Jika mungkin anda punya tips lain, jangan sungkan untuk menuliskan di kolom komentar.
Jika anda lebih tertarik pada foto siluet dengan lensa kit, pastikan anda sudah membaca cara membuat foto siluet yang bagus.
Thanks for reading.
teguh rahayu says
Gan kalau pake lensa 55-250 mm bisa kita buat ke setingan slow speed
Sheva says
Bisa, tapi komposisinya jadi sempit karena lensanya tergolong lensa tele.
Ofieq maldinni says
Klo pake lensa 18-55 kit enak juga buat slow speed
Musa says
Bagaimana jika menggunakan kamera HP mi
Sheva says
Kamera hape mungkin bisa pake aplikasi yang memungkinkan pengaturan manual.. Coba cek di sini: http://www.saveseva.com/tips-memotret-dengan-kamera-handphone/