Fotografi pada dasarnya adalah melukis dengan cahaya, oleh karena itu kita tahu bahwa ketersediaan cahaya merupakan hal utama dalam membuat sebuah foto.
Memahami teknik lighting atau pencahayaan akan sangat membantu Anda ketika memotret, karena dengan begitu Anda bisa memperkirakan hasil akhir sebuah foto seperti apa, bahkan sebelum kita memulai pemotretan.
Dalam sebuah pemotretan, kita tahu bahwa sumber cahaya itu terbagi dua yaitu cahaya lingkungan (ambient light) atau sering disebut juga available light, dan sumber cahaya buatan (artificial light) dimana fotografer sering menggunakan flash eksternal untuk itu.
Available light or ambient light refers to any source of light that is not explicitly supplied by the photographer for the purpose of taking photos. The term usually refers to sources of light that are already available naturally (e.g. the sun, moon, lightning) or artificial light already being used (e.g. to light a room). Sumber : Wikipedia
Ambient Light
Mari kita pahami terlebih dahulu perbedaan keduanya, untuk ambient light bisa kita simpulkan sebagai cahaya lingkungan tempat kita memotret, ingat cahaya lingkungan bukan berarti cahaya natural atau alami saja seperti cahaya matahari, tapi bisa juga cahaya buatan seperti lampu pijar dan sejenisnya.
Maksudnya, cahaya lingkungan berasal dari sumber cahaya yang ada di lokasi tempat Anda memotret, dimana sumber cahayanya emang dari sononya seperti itu, dan bukan cahaya hasil modifikasi fotografer. Contohnya cahaya lampu ruangan, lampu jalan, sinar matahari di sore hari, ataupun cahaya lampu taman.
Sebagai fotografer, kita tidak bisa memodifikasi sumber cahaya untuk ambient light (yah dalam beberapa kasus kecuali diijinkan yang punya tempat sih), contohnya Anda tentu tak diperbolehkan mematikan lampu penerangan jalan, hanya karena merasa cahayanya mengganggu bukan?
Flash Light
Salah satu cara fotografer untuk memodifikasi cahaya adalah menggunakan lampu flash eksternal, cahaya flash yang dihasilkan ini tergolong dalam artificial light atau cahaya buatan, selain flash eksternal, biasanya fotografer juga menggunakan continuos light semacam lampu LED atau tungsten.
Perbedaan keduanya tentu jika lampu flash sinarnya hanya sekejap, sedangkan lampu LED tadi sinarnya terus menerus. Oleh karena itu ada perbedaan juga dalam settingan kamera saat menangani jenis cahaya yang berbeda ini.
Beberapa Hal Penting Seputar Ambient Light & Flash Light
1. Untuk menangkap cahaya lingkungan (terang dan gelap) pengaturan utama kamera berkisar pada segitiga emas fotografi yaitu aperture, ISO dan shutter speed, dengan rule standar masing-masing (bukaan besar: ambient light yang ditangkap semakin terang).
2. Untuk flash light, terang gelap cahaya flash hanya tergantung pada dua hal saja, yaitu aperture dan ISO dengan aturan standar masing-masing. Khusus shutter speed tidak berpengaruh terhadap terang gelap cahaya yang dihasilkan lampu flash, selama shutter speed yang kita gunakan masih dalam rentang flash sync kamera (umumnya 1/200-1/250sec).
Baca juga : Mengenal Flash Eksternal Dan Fungsinya
Maksudnya adalah ketika kita menggunakan lampu flash di shutter speed 1/50s, ataupun di 1/200s, tidak akan ada perbedaan dalam hal cahaya flash yang ditangkap sensor, perbedaannya hanya terletak di cahaya lingkungan yang ada (ambient light), lihat kembali poin 1.
Jika Anda menggunakan continuos light (contoh sederhananya: senter), maka pengaturannya seperti pada ambient light (poin no 1), semakin lama shutter speed semakin terang cahaya senter tadi.
3. Memadukan serta menyeimbangkan antara cahaya flash eksternal dan ambient light, sangat penting saat kita akan memotret foto model atau satu objek foto.
Baca juga: Seri Belajar Strobist: Apa Itu Strobist
Kita bisa memilih untuk menonjolkan ambient light dan hanya menjadikan flash sebagai fill in, ataupun sebaliknya. Bahkan jika terasa kondisi lingkungan pemotretan kurang bagus, kita bisa memilih untuk mematikan cahaya lingkungan yang ada.
Foto low key merupakan salah satu teknik fotografi dimana kita mematikan cahaya lingkungan dan lebih menonjolkan cahaya flash eksternal. Memperbanyak jam terbang memotret dengan teknik strobist, akan membantu Anda semakin jeli dalam mengetahui komposisi yang paling tepat antara flash light maupun ambient light.
Photo Credit: Liz West, Algy O’Connel
Leave a Reply