Membeli lensa bekas memang menjadi alternatif murah fotografer untuk mendapatkan lensa impiannya.
Secara umum, nilai ekonomis dan ketahanan sebuah lensa biasanya lebih tinggi dibanding bodi kamera.
Kunci utama saat membeli lensa bekas adalah dengan meneliti lensa yang ingin dibeli secara langsung! Dengan melihat secara langsung, kita bisa tahu cacat atau kekurangan lensa tersebut untuk kemudian dipertimbangkan lagi, jadi beli atau tidak.
Teliti Cacat Pada Lensa Bekas
Berikut adalah beberapa cacat lensa yang harus kamu teliti sebelum memutuskan mengeluarkan dompet untuk membayar.
Cacat pada lensa secara umum terbagi dua.
1. Tidak berpengaruh pada hasil foto
Maksudnya di sini , sekalipun lensa tersebut ada cacat atau kekurangannya, ketika dipakai memotret tidak akan mempengaruhi foto yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa jenis cacat lensa dalam kategori ini.
a. Cat bodi lensa terkelupas atau baret
Cacat lensa dalam kategori ini hanya berpengaruh pada estetika atau tampilan lensa saja
b. Karet zoom atau fokus yang kendor atau bahkan sudah tidak ada
Sama seperti poin sebelumnya, hal ini hanya mengurangi tampilan lensa saja serta kenyamanan kamu dalam melakukan zooming atau focusing manual.
c. Aksesoris tidak lengkap atau kurang
Contohnya lens cap yang sudah tidak ada, untuk masalah ini kamu bisa beli dari tempat lain atau penjual khusus aksesoris fotografi
d. Fokus seret (terasa berat saat mengambil fokus baik manual atau autofokus)
Hal ini sebenarnya hanya berpengaruh pada kenyamanan dalam memotret, namun jika fokus lensa terlampau berat akan mengganggu kinerja motor fokus di bodi (khusus lensa AF-D Nikon).
Untuk lensa manual yah siap-siap tangannya pegal saat memutar ring fokus lensanya, selain itu beberapa lensa manual memang dirancang agar terasa berat supaya menjaga tingkat presisi fokus lensa. Secara umum masalah fokus seret ini masih mudah untuk diperbaiki dengan biaya yang terjangkau.
e. Fokus terasa mengganjal dan kasar/tidak smooth
Hal ini disebabkan karena barel lensa yang sudah tak sempurna lingkarannya, mungkin pernah jatuh dan terbentur ataupun penyebab lainnya.
Untuk memperbaikinya, mekanik harus membongkar lensa kemudian mengembalikan barel lensa ke bentuk semula. Hal ini butuh waktu namun biaya perbaikannya relatif murah karena tak ada part yang diganti.
f. Dent/penyok di bagian depan lensa atau di bodi
Jika penyok di bagian depan lensa/ulir filter akan membuat kamu kesulitan atau bahkan tidak bisa memasang filter kesayangan, selain itu membuat tampilan jadi minus. Untuk memperbaikinya, bagian yang penyok harus dikembalikan dengan hati-hati ke bentuk semula agar bisa dipasangi filter kembali.
Jika penyok di bagian bodi akan berdampak pada fokus lensa yang tidak smooth seperti pada poin sebelumnya.
g. Mount lensa yang sudah dimodifikasi
Biasanya pada lensa keluaran awal, mount lensanya harus dimodifikasi agar bisa dimasukkan ke bodi kamera tertentu (contohnya lensa preAi Nikon agar bisa masuk di bodi D7000).
Tentunya ini hanya membuat lensa yang kita beli sudah tak seperti aslinya lagi, namun terkadang ini menguntungkan. Jika kita mengupgrade kamera, lensanya sudah siap untuk dipakai.
h. Stabilizer lensa sudah tidak berfungsi (VR di Nikon atau IS di Canon)
Selama handling dan shutter speed yang ada mencukupi saat memotret, stabilizer mati tidak akan jadi masalah. Tapi jika kamu diperhadapkan untuk memotret di kondisi low light tanpa flash apalagi memakai lensa tele, stabilizer ini akan sangat membantu.
Baca juga : 10 Hal Tentang Image Stabilizer Ini Harus Anda Ketahui
Kemampuan handling saat memotret tiap orang itu berbeda-beda, namun yang utama adalah dengan berlatih. Latihanlah menggunakan lensa manual saat memotret hingga stabil, akan sangat membantu dalam event serius nantinya.
i. Fokus mati atau susah mengunci fokus
Jika fokus mati maka kamu tak bisa menggunakan autofokus dan harus beralih ke manual. Hal ini hanya terasa jika memotret momen yang berlangsung cepat. Untuk mengurangi kemungkinan salah fokus, kecilkan bukaan lensa dengan begitu ruang tajam dalam foto akan jadi luas.
Terkadang lensa juga bisa fokus namun miss, contohnya backfokus dan frontfocus. Untuk hal ini lensa perlu dikalibrasi lagi agar supaya ketepatan autofokus kembali akurat.
j. Diafragma tidak ngeklik
Yang biasa menggunakan lensa manual tentu tahu bahwa saat memutar ring diafragma, baik itu memperbesar bukaan atau sebaliknya, akan terdengar bunyi klik. Hal itu untuk mempermudah fotografer mengetahui tingkat bukaan yang dipakainya, naik berapa stop ataupun turun sekian stop.
Jika mekanisme klik tadi sudah tidak berfungsi, akan mengganggu kenyamanan dalam memotret. Kamu takkan tahu saat memotret sudah naik atau turun berapa stop.
Berbeda jenis lensa, berbeda juga tingkatan stop yang berubah tiap kali kliknya. Karena itu akan sulit menghafalkannya jika ada banyak lensa manual yang kamu miliki. Menariknya, jika kamu suka merekam film atau video, lensa dengan mekanisme klik yang sudah tak berbunyi malah dicari. Hal itu memudahkan saat mengubah diafragma tanpa menghasilkan bunyi yang mengganggu.
2.Berpengaruh pada hasil foto
Jenis cacat lensa di kategori ini akan mempengaruhi hasil akhir foto yang kamu potret. Oleh karena itu, pertimbangkan lagi lensa yang ingin dibeli jika memiliki cacat seperti ini dalam tingkat yang signifikan.
a. Fog
Kondisi ketika elemen optik lensa seperti ada kabut, biasanya disebut fog. Umumnya optik lensa dengan fog sudah tidak bisa dibersihkan lagi kecuali elemen optik di slab (gosok habis).
Resikonya elemen optik ketika digosok habis bisa pecah dan coating otomatis hilang. Jangan mengambil lensa dengan fog, belilah jika hanya mau mengambil part lensa tersebut.
b. Jamur
Jamur di lensa akan tampak seperti akar-akar. Jika hanya sedikit, tak akan berpengaruh pada hasil foto. Selama disimpan di dalam drybox, maka lensa berjamur tidak akan bertambah jamurnya serta takkan menyebar.
Jika jamur di lensa sudah banyak, harus segera dibersihkan agar tidak membentuk kerak, atau malah sampe jadi fog di optik lensa. Jamur yang sudah membentuk kerak, ketika dibersihkan biasanya akan ada sisanya dan disebut cleaning mark. Bentuk cleaning mark sendiri seperti halo yang mengelilingi spot tertentu.
Sekalipun bersih dari cleaning mark, resiko lainnya adalah lapisan coating lensa yang terangkat. Khusus untuk lensa Nikon, umumnya mudah untuk dibersihkan kecuali lensa E-series. Saat hunting lensa bekas, jangan membeli lensa E-series yang sudah dalam kondisi jamuran.
Baca juga : Tips Fotografi : Menyimpan Kamera DSLR & Kamera Saku Dengan Benar
c. Scratch pada optik lensa
goresan atau baret pada optik lensa akan berpengaruh pada hasil jika sudah parah. Tingkat parahnya bisa diukur sendiri menggunakan kuku ibu jari tangan, jika sudah terasa waktu menggosok dengan kuku berarti sudah lumayan parah. Meski sudah terasa, tapi jika letaknya di bagian depan pinggir lensa takkan mempengaruhi hasil foto.
Jika baret sudah parah dan terletak di optik bagian belakang lensa, itu akan mempengaruhi hasil foto. Jangan pernah membeli lensa dengan scratch parah pada optik belakang lensa!
Jika baretnya masih belum terasa dan terletak di bagian depan baik tengah apalagi pinggir, hal itu takkan berpengaruh pada hasil akhir foto.
d. Coating
Coating adalah lapisan tipis berwarna di elemen optik lensa. Fungsi utama coating adalah untuk mengurangi flare saat memotret serta membantu memotret dalam kondisi backlight, flare akan muncul saat cahaya secara langsung jatuh di bagian depan elemen lensa.
Pada umumnya sekalipun coating lensa habis, hasil foto tetap akan tajam. Coating lensa terdiri dari beberapa lapis, bila kita mengecek lensa dan terlihat dari samping warna coating tidak rata, hal itu tidak masalah selama masih ada yang berkilat dan yang hilang lapisan tertentu saja, hal ini masih wajar.
Sedikit pengecualian untuk lensa dengan coating Nano, coating semacam ini sudah berdampak secara langsung pada hasil foto, oleh karena itu beli lensa bekas dengan tipe coating Nano, diwajibkan coatingnya masih mulus.
e. Bubble
Penampakkan bubble ini semacam buih yang terlihat di dalam lensa, lensa berkualitas semacam Carl Zeiss saja tetap rentan dengan bubble elemen optiknya. Jika bubble masih sedikit dan terletak di pinggir lensa takkan berpengaruh, tapi jika banyak bisa membuat lensa buram.
f. Blade diafragma macet atau tersangkut
Blade diafragma ini yang membuka dan menutup saat mengatur bukaan (aperture) lensa, jika macet atau tersangkut tentu kamu tidak bisa mengatur bukaan lensa, otomatis akan kesulitan mengatur tingkat eksposure foto nantinya.
g. Cipratan oli di optik lensa
Ada banyak kemungkinan penyebab oli bocor hingga di optik lensa, pengaruhnya pada hasil foto pun tergantung jumlah dan sebaran oli.
Yang perlu dikhawatirkan jika cipratan oli tadi meleleh dan menyebar kemana-mana, khusus untuk masalah cipratan oli harus segera diservice karena sifanya yang mendesak.
h. Elemen optik gupil/retak
Sama seperti bubble, cacat ini tergantung jumlah dan lokasinya. Bisa berpengaruh bisa juga tidak. Kalau di elemen depan apalagi di bagian pinggir, umumnya takkan mempengaruhi hasil foto.
***
Demikian beberapa jenis cacat lensa saat membeli lensa bekas, yang bisa kamu jadikan referensi, saat ingin meminang lensa bekas buat tambahan amunisi memotret, ingat bahwa setiap lensa yang dijual memiliki cacat lensa yang berbeda, bahkan sekalipun sama bisa saja dampaknya berbeda.
Jika kamu jeli tentu kamu bisa mendapatkan lensa bekas dengan harga yang pantas, namun tetap berkualitas!
Jangan sampai tertipu dengan iming-iming harga yang murah dan akhirnya menyesal karena lensa yang didapat tak sesuai dengan ekspektasi. Jauh lebih baik jika kamu membeli lensa bekasnya di penjual yang sudah terpercaya yang bersedia memberikan refund seandainya lensa tak sesuai.
****
Artikel ini disadur dari postingan di forum fotografi Kaskus oleh Mas Rian (Materian), dengan ijin tertulis. Postingannya bisa dibaca di sini .
Kamu bisa mengunjungi akun Flickr Materian di sini untuk melihat karya-karya fotografinya yang menakjubkan.
Suka dengan artikel serupa? Jangan lupa mendaftarkan emailmu di sini, untuk mendapatkan tips dan info menarik seputar fotografi langsung di inbox kamu!
Terima kasih sudah membaca.
Hasan says
Sy punya olympus omd em5, br beli lensa kit,14 42,hasil ga tajam klo d zoom uda terlihat pecah,apa emang kualitas ny yg kurang atau emang dr lensanya
Sheva says
Olympus OMD EM-5 dengan lensa 14-42 sudah cukup bagus kok. Layar LCD olympus resolusinya sedikit kurang (hanya 460ribu titik), mungkin itu penyebabnya ketika di-zoom sudah terlihat pecah. Untuk memastikan jauh lebih baik dilihat lagi di layar LCD komputer. Pastikan juga settingan yang ada sudah sesuai (aperture, shutter speed etc).