Kali ini kita akan melihat salah satu komposisi dalam fotografi yang banyak kali dipakai untuk membuat sebuah foto terlihat lebih indah atau dramatis, ya kita akan mempelajari tentang pola.
Pola adalah susunan berulang-ulang yang bisa kita jumpai dimana saja. Bahkan pola ini pun bisa kita buat sendiri. Mengapa sebuah pola tampak menarik untuk difoto? Karena pada umumnya mata manusia itu menyukai keteraturan dan keserasian.
Oleh karena itu setiap objek foto yang teratur dan serasi sehingga membentuk pola biasanya akan menarik perhatian mata, kemudian biasanya secara otomatis kita akan diajak untuk menelusuri pola yang terbentuk di foto itu.
Pola sendiri bisa kita temukan di mana saja, menariknya jika kita mau mengamati sejenak dan membuka mata lebih jeli, kita akan menemukan bahwa umumnya susunan di alam ini terbentuk berdasarkan pola.
Anda akan menemukan pola di batang pohon pisang yang baru saja ditebang, pola di dedaunan kering yang berserakan di halaman rumah anda (kalau halamannya masih ada pohonnya ya), bahkan anda bisa menemukan pola itu terbentuk di diri anda sendiri.
Salah satu pola yang paling terkenal dan paling unik di dunia tentunya yaitu pola sidik jari. Jadi sekarang kita bisa pahami bahwa pola itu bisa anda temukan dimana saja, kunci utamanya hanyalah membuka mata lebar-lebar dan mempersiapkan kamera anda, smartphone juga boleh.
Jangan sampai anda sudah menemukan pola yang bagus tapi tak ada kamera yang bisa dipakai untuk memotret, kan sama aja boong. Dalam memotret foto yang mengutamakan pola sebagai komposisi utamanya, anda harus memperhatikan beberapa hal berikut
1. Jarak pemotretan anda dengan objek yang difoto
Ketika memotret suatu pola, akan terlihat lebih cantik ketika anda memenuhi semua frame foto dengan pola tersebut, oleh karena itu tak ada pilihan lain selain mendekatlah. Pengecualian di sini kalau pola yang ingin anda potret tadi ukurannya raksasa sehingga dari jarak jauh sudah memenuhi frame.
Tapi kalau pola yang ada ukurannya kecil, maka usahakan jarak kamera dengan objek foto tadi sedekat mungkin, perhatikan minimum focusing distance (MFD) lensa anda, MFD adalah jarak minimum lensa tersebut bisa fokus, jika kurang dari itu lensa takkan bisa mengunci fokus.
Biasanya untuk lensa kit jaraknya beberapa cm dari bagian terluar lensa, buka kembali buku manual lensa anda. Jika punya lensa makro gunakanlah itu, untuk pola-pola yang sangat kecil seperti urat daun atau kelopak bunga akan lebih dramatis jika anda menggunakan lensa makro.
2. Sudut atau angle pemotretan.
Kreatiflah dalam memotret dengan tidak terpaku dengan sudut pemotretan yang sama dan berulang-ulang. Jika sebuah objek terlihat biasa saja dari satu sudut pemotretan mungkin saja objek yang sama bisa terlihat sangat indah dari sudut yang berbeda.
Jangan takut untuk mencoba walau mungkin anda bisa dibilang lebay jika hanya memotret kelopak bunga saja harus sampai jungkir balik hehehe.
3. Perhatikan pencahayaan.
Dalam memotret, cahaya memegang peranan paling penting oleh karena itu perhatikan arah jatuhnya cahaya ke objek yang anda potret, pastikan intensitas cahaya yang tersedia cukup sehingga hasil foto nantinya takkan under atau over eksposure.
Jangan lupa juga untuk memanfaatkan kedalaman bidang tajam di foto anda, bereksperimen juga dengan nilai aperture pada lensa anda.
Baca juga : Tiga Foton : Tingkat Partikel Cahaya Yang Bisa Dilihat Mata Manusia
Dari semua hal-hal di atas, yang paling penting tentunya adalah melatih diri anda sendiri dengan memperbanyak foto-foto dengan pola khas yang anda potret. Semakin banyak ‘jam terbang’ maka kemampuan melihat pola anda tentu akan semakin meningkat dan anda akan melihat sendiri kualitas foto-foto anda meningkat setiap kalinya.
Anda juga bisa berlangganan artikel tips fotografi lainnya melalui email, silakan klik di sini. Facebooker? Jangan lupa like Fb page Saveseva Fotografi ya. Terimakasih sudah membaca. 🙂
Header images © Vinoth Chandar
Leave a Reply