ISO merupakan salah satu elemen segitiga eksposure, namun untuk ISO seringkali seorang fotografer akan lebih berhati-hati memilih ISO, mengapa seperti itu ? Kita akan membahasnya dalam artikel ini.
ISO kamera berdasarkan definisinya sendiri menunjukan tingkat kepekaan sensor yang terdapat dalam kamera, atau dalam kata lain, seberapa peka atau sensitif sensor kamera dalam menangkap cahaya yang masuk melalui lubang diafragma, atau aperture lensa.
Nah jika shutter speed dan apperture bekerja dengan membatasi jumlah cahaya yang masuk dan mengenai sensor, tentu dengan cara kerja masing-masingnya.
Maka ISO bekerja langsung pada sensor kamera itu sendiri dengan menentukan seberapa besar kemampuan sensor menangkap cahaya.
Semakin sensitif sensor kamera, maka sekalipun kita menggunakan dalam kondisi yang remang atau kurang cahaya (low light), kita tetap bisa menggunakan shutter speed yang cepat.
Terus apakah semudah itu kita menggunakan setingan ISO tinggi jika kita memotret dalam kondisi gelap? Sayangnya ada kendala dalam hal penggunaan ISO yang terlalu tinggi, jika aperture dan shutter speed dampak umumnya adalah pada terang dan gelapnya foto, maka ISO berdampak juga pada kualitas akhir dari foto yang kita hasilkan.
Yang saya maksudkan disini adalah ISO yang tinggi juga akan menimbulkan noise yang tinggi pada foto.Berdasarkan foto diatas, bisa kita lihat bagaimana membantunya ISO saat kita memotret dalam kondisi yang kurang cahaya, foto di atas diambil pada sebuah pertandingan voli yang waktu pelaksanaannya malam hari, sekitar pukul tujuh malam, lapangan waktu itu diterangi oleh dua lampu sorot.
Jika hanya mengandalkan lampu semata maka kita tidak akan mendapatkan foto dengan eksposure yang tepat, masalah lainnya adalah kita tidak bisa juga menggunakan shutter speed dengan kecepatan 1/250s, padahal untuk memotret pertandingan olahraga seperti voli, 1/250s itu merupakan kecepatan minimum agar supaya gerakan atlet atau pemain, bisa kita tangkap dengan sempurna dan tidak mengalami blur.
Tentu untuk mendapatkan hasil foto di atas saya juga mengkombinasikannya dengan menggunakan lensa berbukaan besar, dalam hal ini saya menggunakan lensa Nikon 50 mm.
Apa juga itu noise…? Noise yah bukan Nose, apalagi nose yang pesek. Oke melantur. Noise sendiri dikenal dalam beberapa bidang. Ada noise di bidang suara, di bidang kelistrikan dan di bidang-bidang lainnya.
Noise di fotografi menunjukan kualitas foto yang sudah mulai kehilangan detailnya, dimana akan muncul titik-titik dalam jumlah banyak di foto. Mungkin sekarang anda akan berpikir, kalau begitu gunakan saja ISO rendah agar supaya kualitas foto lebih bagus.
Namun ada beberapa skenario atau kondisi dimana kita, mau tidak mau harus menggunakan ISO yang tinggi, antara lain :Kita bisa lihat dari foto di atas, bagaimana keseluruhan foto sudah mulai kehilangan detailnya, dan bermunculan titik titik halus yang menyeluruh di foto tersebut.
Menggunakan ISO tinggi memang bisa mengkompensasi jumlah cahaya yang kita butuhkan, namun kita juga harus mengingat dampak penggunaannya pada hasil akhir foto kita.
-
- Foto Sport yang membutuhkan shutter speed tinggi, di kondisi yang remang atau kurang cahaya.
- Foto event atau acara dalam ruangan yang remang, dan tidak memperbolehkan menggunakan flash baik internal ataupun eksternal.
- Foto produk dalam ruangan dan kita belum memiliki flash eksternal.
- Lensa yang kita punya hanya memiliki bukaan yang kecil dan atau tidak memiliki fitur image stabilization atau vibration reduction
Itu adalah beberapa kondisi dimana kita harus menggunakan ISO tinggi, kita tidak perlu takut menggunakan dengan noise yang muncul karena jenis kamera yang ada sekarang, sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk menghandle noise yang muncul.
Aktifkan saja fitur Noise Reduction pada setingan kamera anda. Selain itu kita juga bisa menggunakan software seperti Lightroom atau Photoshop untuk memperbaiki kualitas foto yang ada.
Jika anda ingin memotret dalam kondisi yang remang dan ingin hasil fotonya terhindar dari noise, maka berkompromilah dengan shutter speed, dalam artian gunakanlah shutter speed yang rendah agar cahaya yang masuk lebih banyak.
Jangan lupa gunakan tripod agar supaya foto tersebut tidak blur dan tetap tajam. Demikian penjelasan sederhana tentang ISO kamera serta efek yang ditimbulkan. Thanks for reading.
Leave a Reply