Salah fokus adalah salah satu hal yang paling menjengkelkan bagi seorang fotografer, atau siapapun juga yang suka memotret.
Coba kamu bayangkan, kamu diminta memotret sebuah event atau sebuah acara, kamu sudah mempersiapkan segala sesuatunya, kamera sudah dipersiapkan, batere sudah dicharge full, memory card sudah diformat hingga benar-benar kosong.
Tiba di tempat acara, dengan penuh semangat kamu mulai beraksi, memotret kiri kanan, menangkap momen dengan gagahnya, jepret sana jepret sini, demi menghemat batere kamu sudah tidak mengecek lagi hasil foto di lcd kamera.
Sepulang rumah kamu begitu kaget mendapati separuh dari hasil jepretanmu, yang mungkin mencapai ratusan foto, kebanyakan salah fokus atau fokusnya meleset. Haha… Rasanya tak bisa diungkapkan!
Umumnya kesalahan ini terjadi ketika kita baru pertama kali memegang kamera, atau baru pertama kali memiliki kamera dan baru mulai belajar mengoperasikannya.
Untuk itu mari kita dalami terlebih dahulu sistem fokus pada kamera.
Mengapa salah fokus itu hal yang sangat menjengkelkan? Karena semua kesalahan memotret pada umumnya bisa diperbaiki dengan software edit foto, apalagi jika kamu memotret dengan file format RAW yang notabene editan luar biasa pun kualitas foto masih bisa terjaga.
Jika foto terlalu gelap, kamu masih bisa menaikkan eksposure atau brightnessnya, jika terlalu banyak noise kamu masih bisa mengggunakan fitur noise reduction.
Namun jika fotomu salah fokus, itu sulit untuk diperbaiki! Mungkin bisa dengan teknik sharpen pada Photoshop tapi hasilnya tetap tidak akan maksimal.
Sistem Fokus Kamera Digital
Sistem fokus pada kamera terbagi dua secara garis besar, sistem fokus manual dan sistem fokus otomatis (autofocus).
Sistem fokus manual dan otomatis ini bisa dipilih dengan menggeser tuas pada lensa. Pilihan pada lensa secara umum yaitu M atau A, M untuk manual dan A untuk Autofocus.
Pada beberapa lensa canggih terdapat pilihan M atau M/A. Maksudnya jika kamu memilih manual, artinya kamu harus memilih fokus secara manual dengan cara memutar ring fokus. Ring fokus biasanya terletak di bagian paling depan dari lensa kamera. Putarlah ke kiri atau ke kanan, sampai gambar yang terlihat di viewfinder menjadi fokus.
Kelemahan utama manual fokus adalah tentu kamu tak bisa menggunakannya memotret momen yang berlangsung cepat, misalnya acara nikahan. Keburu momennya selesai, fokus pun masih belum dapat. Fokus manual biasanya digunakan ketika memotret makro atau memotret benda mati, ataupun jika memotret di kondisi cahaya redup dan autofokus tidak jalan.
Pilihan A atau M/A artinya kamera memilih autofokus secara otomatis, dengan memanfaatkan titik fokus yang terdapat di sensor. Khusus untuk mode M/A artinya sekalipun kamu menggunakan autofokus, kapanpun kamu ingin memutar ring fokus dan fokus secara manual, kamu bisa melakukannya tanpa harus menggeser tuas lagi ke arah M.
Jumlah titik fokus berbeda-beda tergantung kameramu, pada kamera pemula atau entry level seperti Canon 1200D, memiliki 9 titik fokus, dengan titik fokus yang paling sensitif (cross point) berada di tengah-tengah.
Semakin tinggi tingkatan kamera biasanya titik fokusnya lebih banyak dan juga lebih sensitif. Sebagai perbandingan, kamera Canon 7D Mark II memiliki titik fokus berjumlah 65 buah dan semuanya cross type atau sangat sensitif, dimana 1200D hanya punya satu di tengah.
Nah apakah jika titik fokus kita cuma sedikit, lebih rawan salah fokus? Tidak juga, karena jika kita tau menempatkan titik fokus pada objek yang ingin kita fokuskan, maka kesalahan seperti salah fokus itu bisa diminimalisir. Bentuk titik fokus bisa kita lihat di viewfinder kamera (bagian yang kita intip saat akan memotret), bentuknya seperti titik-titik di layar viewfinder.
Setelah mengetahui mengenai titik fokus, kamera juga memiliki sistem auto fokus sendiri dalam memilih objek. Yang pertama kamera secara otomatis memilih objek yang akan difokuskan (memilih titik fokus mana yang digunakan).
Pada kamera Nikon fitur ini dinamakan Auto-area AF, pada Canon dinamakan Automatic AF Point Selection, kamu bisa membuka manual kameramu, untuk mengecek disebut apa pemilihan titik fokus otomatis oleh kamera.
Nah jika kita memilih sendiri titik fokus yang akan kita gunakan namanya Single Point AF pada Nikon, dan Manual AF Point pada Canon.
Berikut langkah sederhana untuk mencegah salah fokus saat memotret ;
1. Pilihlah single point AF pada menu kamera
2. Pada viewfinder letakkan titik fokus pada objek yang akan kita fokuskan. Gunakan tombol atas bawah atau kiri kanan pada kamera untuk menggeser titik fokus yang ada, biasanya titik fokus yang dipilih berwarna merah.
3. Setelah kamu mendapatkan titik fokus pada objek yang kamu inginkan, tekan shutter separuh sampai terdengar bunyi bip, artinya kamera sudah mengunci fokus.
4. Setelah itu baru tekan sepenuhnya tombol shutter dan kamera akan mengambil gambar. Jangan lupa untuk tetap menjaga kestabilan memegang kamera saat memotret.
Baca juga : Kesalahan Umum Saat Menekan Tombol Shutter Kamera Dan Solusinya
Titik fokus yang terlihat di viewfinder. Sumber photoreview.com.au |
Masih ada mode fokus lainnya yang bisa kita pergunakan seperti mode continuous, pada Nikon dinamakan Mode AF-C, pada Canon dinamakan AI Servo, dimana kamera akan mengikuti titik fokus yang bergerak, namun akan kita pelajari di pembahasan lainnya.
Selain pemilihan titik fokus, salah satu hal yang bisa menyebabkan salah fokus adalah pemilihan aperture atau bukaan kamera yang besar. Seperti kita ketahui bukaan kamera yang besar akan menyebabkan ruang tajam yang sempit, atau area yang fokus di kamera hanya kecil.
Hal ini sudah kita pelajari dalam pembahasan Aperture dan dampaknya pada foto. Nah untuk mencegah salah fokus, cobalah untuk menggunakan bukaan yang kecil seperti f/4 – f/8 dengan begitu ruang tajam pada foto menjadi luas, kemungkinan salah fokus pun akan menjadi lebih kecil.
Demikian pembahasan sederhana bagaimana menghindari foto salah fokus. Jika kamu baru saja berencana membeli kamera, jangan lupa untuk mengetahui hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum membeli kamera.
Thanks for reading.
Om jangkung says
Gan, settingan fokus point untuk foto keluarga gimana ya…yang tepatnya…kok ak tiap motret dengan deretan banyak orang selalu nggak tepat.
Sheva says
Titik fokus bisa pakai yang tengah (yg paling sensitif). Utamanya gunakan aperture yang sempit (f8-f12) agar supaya semua orang tampak tajam dan tidak ada yang blur.
YUDHA says
Gan.. Kdg hasil potretan saya malah justru yg tajam backgroundnya dan objek nya malah ngeblur.. Bagaimana cara memfokuskan ke objek, sdgkan objeknya tdk tepat di tengah sementara pusat fokus di viewfinder berada di tengah dan tdk bisa digeser?
Sheva says
Kameranya apa ya? Setahu saya, kamera di era sekarang titik fokusnya bisa digeser. Coba lihat kembali buku manualnya.