Sebuah penelitian terbaru menunjukan bagaimana menakjubkannya mata manusia. Ternyata mata manusia memiliki kemampuan melihat sampai hanya ada tiga partikel cahaya atau kerap disebut foton.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sebanyak apapun yang kita coba, manusia takkan mampu untuk melihat dalam kondisi gelap gulita. Tetapi jika ada sedikit cahaya saja, bahkan jika itu hanya beberapa partikel cahaya, maka sel-sel khusus pada mata kita akan aktif. Selama beberapa dekade belakangan ini, para peneliti terus berupaya untuk mencari tahu berapa batas minimum foton atau partikel cahaya yang bisa dilihat oleh mata.
Sebelum itu mari kita lihat dulu pengertian foton oleh wikipedia :
Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang radio, dan Sinar-X. Foton berbeda dengan partikel elementer lain seperti elektron dan quark, karena ia tidak bermassa dan dalam ruang vakum foton selalu bergerak dengan kecepatan cahaya, c. Foton memiliki baik sifat gelombang maupun partikel (“dualisme gelombang-partikel“).(sumber :id.wikipedia.org)
Oke, lebih bingung? Haha..simpelnya foton adalah partikel terkecil dalam cahaya. Baru-baru ini peneliti dari Universitas Ilinois telah menemukan batas terendah jumlah foton yang bisa ditangkap oleh mata manusia adalah sejumlah tiga foton, hal ini diungkap dalam sebuah presentasi di konferensi American Phisycal Society di Columbus Ohio, seperti dilansir dari Nature News.
Dalam penelitiannya, para ilmuwan menempatkan para relawan di sebuah ruangan yang terisolasi dari cahaya atau benar-benar gelap gulita. Kemudian para peneliti ini menembakkan 30 foton ke mata mereka, dengan asumsi 10 persen saja yang bisa ditangkap batang sensor mata. Setelah itu para relawan akan diminta untuk menjawab, dari arah mana kilatan cahaya yang ditembakkan tersebut. Ajaibnya sebagian besar relawan tersebut bisa menjawab dengan benar arah cahaya yang datang, bahkan di saat mereka berpikir bahwa mereka tidak melihat apa-apa.
Penelitian akan jumlah foton ini telah dimulai sejak tahun 1940-an. Kedepannya para peneliti mempertimbangkan kemungkinan meneliti gelombang otak untuk bisa secara rinci mengetahui jumlah foton yang bisa dilihat mata. Hm… tentunya mata kita jauh lebih canggih dari sensor kamera manapun juga bukan?
Baca juga :
Leave a Reply