Membuat foto kembang api di kala malam pergantian tahun selalu jadi agenda rutin setiap orang, entah Anda seorang fotografer ataupun hanya senang mengabadikan segala sesuatu dengan kamera (lah itu emang namanya apa kalo bukan fotografer -_- ).
Mari kita lihat beberapa langkah sederhana yang perlu diperhatikan saat memotret kembang api ini.
Memotret kembang api harus pakai tripod?
Di banyak artikel tentang memotret kembang api, rata-rata semua menyarankan Anda menggunakan tripod. Tentu saja tripod akan sangat membantu kalau kita memotret kembang api dengan shutter speed yang lama.
Tapi kalau tak punya tripod? Nah.. Jangan takut tak bisa memotret kembang api tanpa tripod, kita tetap bisa mendapatkan foto kembang api yang menarik meskipun belum memiliki tripod.
Hal itu bisa dimungkinkan menggunakan lensa yang memiliki fitur stabilizer, menariknya Anda bisa menggunakan lensa kit, karena rata-rata lensa kit sudah memiliki stabilizer di lensanya.
Foto di bawah ini dipotret menggunakan lensa kit tanpa tripod atau handheld
Mari kita lihat beberapa skenario dalam hal tripod maupun handheld.
Gunakan Tripod Jika:
1. Anda menghadiri pesta kembang api yang diselenggarakan dalam satu lokasi yang sudah ditentukan atau area tempat pesta kembang apinya sudah bisa diketahui
2. Anda sudah mendapatkan tempat yang nyaman dan memadai untuk memotret kembang api, maksudnya di sini tempat memotret Anda tidak terhalangi pohon, gedung dan sebagainya. Contohnya Anda memotret dari atap gedung atau atap rumah yang pemandangannya bebas ke segala arah.
3. Lensa yang Anda gunakan tak punya stabilizer
4. Anda ingin memasukkan objek foto lain selain kembang api seperti gedung ataupun hal lainnya
5. Anda ingin membuat foto kembang api yang ramai (banyak) terekam dalam satu frame
Tak Perlu Gunakan Tripod Jika:
1. Anda belum tahu pasti dari arah mana kembang api tersebut akan meluncur, situasi ini sering dijumpai jika banyak yang memasang kembang api namun terpencar-pencar
2. Posisi Anda memotret tidak tetap atau fleksibel, biasanya karena hanya ingin jalan-jalan merayakan tahun baru sambil memotret sana sini
3. Tempat memotret terhalangi oleh gedung atau pohon yang mengharuskan Anda sering bergeser mengejar tempat kembang api yang meluncur tadi.
4. Anda hanya mengejar potret kembang apinya tanpa harus memasukkan objek lain dalam frame, serta tak berniat memasukkan banyak kembang api sekaligus dalam foto
Shutter speed lambat
Karena kita memotret pada malam hari, maka shutter speed yang lambat sudah menjadi keharusan. Jika Anda memutuskan untuk menggunakan tripod maka Anda bisa menggunakan shutter speed lebih dari 1 detik.
Jika memutuskan untuk tidak memakai tripod, umumnya maksimal shutter speed yang bisa dicapai adalah 1/8 detik sampai 1/15 detik dengan mengaktifkan stabilizer di lensa. Hasil fotonya akan tajam atau tidak sangat tergantung stabil atau tidak Anda memegang kamera.
Baca juga : 10 Hal Tentang Stabilizer Ini Harus Anda Ketahui
Gunakan Lensa Lebar
Menggunakan lensa lebar tentu akan membuat Anda mendapatkan sudut pandang yang luas, dengan begitu mudah untuk mendapatkan foto kembang api yang ramai sekaligus, selain itu Anda juga gampang memasukkan objek lain seperti gedung ke dalam frame.
Bagaimana dengan lensa tele? Jika Anda hanya mengejar foto kembang api satu-satu, bisa juga Anda menggunakan lensa tele. Saat memutuskan untuk menggunakan lensa kit secara handheld, zoom ke jarak paling jauh dan bidik kembang api incaran Anda.
Setting Kamera
Jika tak ingin repot, kebanyakan kamera digital modern sudah memiliki mode khusus untuk memotret kembang api. Silakan gunakan mode ini. Tapi jika ingin yang lebih maksimal, silakan atur settingan kamera secara manual.
Mari kita lihat beberapa pengaturan penting dalam memotret kembang api ini.
1. Gunakan Mode Manual
Jika Anda menggunakan tripod, silakan setting kamera di mode manual. Gunakan aperture kecil f/8 – f/16 tergantung kebutuhan. Gunakan iso terendah yang dimiliki kamera. Shutter speed yang ada silakan disesuaikan. Umumnya 5-10 detik sudah mencukupi, pastikan agar tidak over eksposure juga.
Jika memutuskan untuk handheld atau dipegang dengan tangan saja, setting mode manual dan gunakan aperture secukupnya, f/5.6 – f/7.1 di panjang fokal 55mm juga bisa dipakai, hal ini untuk menjaga tingkat eksposure foto tidak terlalu under, gunakan ISO rendah 100 atau 200.
Untuk shutter speed sangat tergantung kemampuan Anda memegang kamera secara stabil, umumnya 1/15-1/30 detik sudah bisa merekam foto kembang api dengan baik, jangan lupa fitur stabilizer (IS,VR dan sebagainya) diaktifkan
Baca juga : 4 Tips Sederhana Agar Foto Anda Tetap Tajam Meski Tanpa Tripod
2. Set titik fokus ke infinity
Cara mengunci titik fokus ke infinity mudah saja, bidik kamera ke objek yang jaraknya jauh, tekan tombol shutter separuh sampai kamera mengunci fokus (terdengar suara bip), lalu geser tuas fokus di lensa ke manual.
Agar lebih tepat, coba tunggu satu kembang api akan meluncur dan meledak, arahkan fokus ke kembang api tersebut, gunakan titik fokus yang paling sensitif, umumnya di tengah. Bidik objek lewat viewfinder sampai terkunci fokus (bunyi bip), lalu ubah tuas fokus di lensa ke manual. Setelah itu ring fokusnya jangan diputar-putar lagi. Gunakan settingan fokus ini untuk memotret kembang api lainnya.
Jika ingin menggunakan autofokus sebenarnya bisa, hanya saja gunakan titik fokus yang paling sensitif tadi, umumnya Anda bisa mengunci fokus saat kembang api meledak, sehingga yang terekam dalam frame hanyalah ledakan kembang api itu. Bisa dicoba saat Anda memutuskan untuk memotret handheld.
Ingat tak ada gunanya menggunakan flash, Anda akan tampak lucu memotret kembang api namun menghidupkan flash kamera. Yah kecuali Anda ingin menjadikan fill in bagi model dengan latar belakang kembang api, hal itu bisa saja dilakukan.
Gunakan Format RAW
Tingkat eksposure saat memotret kembang api kadang kala melenceng dari harapan kita, untuk itu agar lebih mudah diedit di software gunakanlah format RAW di kamera Anda.
Hasil Foto Jelek? Coba Lagi!
Merasa hasil foto yang Anda jepret jelek atau kurang bagus, coba lagi! Bergeserlah dari tempat Anda jika sudut pandang yang didapat terasa kurang bagus, bereksperimenlah dengan bukaan ataupun shutter speed, coba shutter speed yang lebih lama lagi.
Tak ada istilah benar atau salah saat Anda memotret, oleh karena itu cobalah lagi jika terasa kurang bagus, mumpung Anda tak perlu beli roll film di era digital saat ini kan?
Kredit Foto : Thomas Hays, Douglas Palmer
YUSUF ISMAIL says
Minta masukan buat pembelajaran gan,,,masih butuh pencerahan….Bantu via email juga ga papa.
Trims