Flash internal adalah alternatif bagi Anda yang ingin memotret tapi cahaya yang ada tidak memadai. Umumnya kebanyakan orang yang memiliki kamera digital baik itu kamera saku atau DSLR, memanfaatkan sumber cahaya flash ini, contohnya dalam memotret model atau teman sendiri yang bergaya model hehe.
Flash internal merupakan alternatif lampu flash yang praktis dan terbilang sangat murah (baca : gratis) ketimbang harus membeli lampu flash eksternal, penggunaan flash internal cukup banyak di kalangan penghobi fotografi pemula.
Sayangnya, ada beberapa kekurangan yang cukup terasa dari penggunaan flash internal ini, salah satunya adalah sifat cahaya yang dihasilkan tergolong keras.
Cahaya yang keras di sini maksudnya ketika kita memotret akan menimbulkan bayangan yang cukup terasa, coba lihat foto di bawah ini ketika menggunakan flash internal.
Tampak bayangan hitam di arah belakang objek foto. Jenis cahaya seperti ini ketika diaplikasikan memotret model, kurang bagus karena akan membentuk bayangan yang keras.
Nah bagaimana jika yang kita punya saat ini hanyalah flash internal ini, atau dalam kata lain belum punya flash eksternal?
Tentu kita tetap bisa menggunakan flash tersebut dalam pemotretan, hanya dibutuhkan trik khusus agar supaya hasil cahaya dari flash internal tadi tidak terlalu keras mengenai model.
Foto di atas diambil menggunakan lensa kit dan bantuan cahaya flash built in atau flash internal. Untuk mendapatkan hasil foto seperti itu, kita harus menggunakan diffuser agar tidak terlalu keras cahaya yang jatuh.
Diffuser di sini fungsinya untuk menyebarkan cahaya atau melembutkan cahaya. Di foto tadi, saya menggunakan tissue wajah untuk menghaluskan cahaya flash internal kamera dalam memotret model (dadakan) ini.
Selain itu kita juga bisa memanfaatkannya untuk mengarahkan cahaya yang dihasilkan ke atas, karena bagian atas terdapat semacam atap payung berwarna putih, hal itu juga turut membantu dalam menghaluskan cahaya flash internal yang ada.
Untuk tissuenya sendiri ditempatkan sedemikian rupa tepat di bagian depan flash built in kamera Anda.
Penggunaan tissue sebenarnya merupakan cara alternatif jika Anda tak memiliki diffuser khusus untuk flash internal.
Jika Anda cukup kreatif, Anda bisa membuat sendiri diffuser khusus untuk flash internal jika memang ingin memotret model dan tak punya flash lain.
Salah satu cara membuat diffuser khusus untuk flash internal bisa dibaca di web saft7.com, di situ diterangkan secara gamblang bagaimana kita bisa membuat diffuser dengan menggunakan bahan kertas.
Jika tak ingin repot, tentunya ada banyak diffuser khusus flash internal yang dijual di berbagai toko fotografi di Indonesia.
Demikian salah satu tips fotografi sederhana bagi Anda yang senang memotret model, namun hanya mengandalkan flash internal.
Jika Anda menyukai artikel seperti ini, jangan lupa untuk dibagikan kepada teman-teman yang lain.
Terima kasih sudah membaca.
(Foto model thanks to : Eodya, Linny, Cici)
Thomas Tjahyono says
Apakah bisa mendapatkan keterangan caranya untuk mengatur Aperture
Sheva says
Cara paling mudah adalah masuk di mode Aperture Priority (Av/A) di mode kamera, kemudian putar roda kendali di bagian belakang kamera untuk mengubah nilai aperturenya. Ke kiri untuk memperkecil nilai aperture dan sebaliknya ke kanan untuk memperbesar.