Pengaturan white balance sering kita temukan saat akan memotret. Entah anda memotret menggunakan kamera DSLR, mirrorless, ataupun kamera smartphone atau mobilephone. Bagi yang sudah mengerti tentu mudah saja memilih pengaturan yang terbaik. Berbeda bagi yang baru pertama kali memiliki kamera atau belajar memotret.
Umumnya orang yang baru memiliki kamera akan sedikit pangling melihat berbagai macam pengaturan di dalamnya, apalagi dengan bahasa-bahasa yang kurang familiar.
Jika yang sudah melek internet, tentunya akan segera mencari tahu sendiri, lewat Google atau semacamnya, yah mungkin anda juga salah satunya hehe. Tapi, bagi yang mungkin kurang peduli, tak akan mengutak-atik lebih lanjut settingan tadi.
Pengaturan White Balance
Pengaturan white balance adalah salah satu pengaturan yang umumnya kita lihat di settingan kamera, bahkan rata-rata smartphone pun sudah memiliki settingan ini dalam mode pengambilan fotonya.
Umumnya secara default, white balance diatur pada mode automatic atau AWB (Automatic White Balance). Artinya, kamera atau smartphone anda akan menentukan sendiri white balance yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan yang anda potret.
Namun tak selamanya fitur ini akan akurat. Mengapa? Tak semua kondisi pemotretan yang anda jumpai akan sama. Selalu ada waktu dimana kamera salah menentukan white balance, hasilnya foto akan terlihat aneh dimana warnanya kurang sesuai dengan aslinya.
Dari hal ini, mungkin anda sudah sedikit mengerti apa tujuan dari white balance. Ya.. Hal utama agar kita memastikan setingan white balance tepat supaya warna yang kita hasilkan di foto, akurat atau sesuai dengan aslinya.
Meskipun tujuannya supaya akurat, tapi ada juga yang menginginkan suasana yang berbeda, dalam arti sekalipun hal tersebut tak menyerupai aslinya (asli dalam artian yang kita lihat dengan mata telanjang), tetapi WB diubah agar mendapat kesan yang lebih dramatis.
Yah jika anda tak mau terlalu repot, dan menurut anda situasi memotret saat ini biasa saja, silakan menggunakan mode AWB tadi.
Temperatur Warna dan White Balance
White balance pada kamera akan berpengaruh pada tingkat ‘suhu’ dalam sebuah foto. Maksudnya di sini, bukan anda meraba sebuah foto dan terasa panas atau dingin. Tapi warna foto yang dominan bisa membuat kita tahu bahwa foto itu terasa dingin atau panas suasananya.
White balance biasanya diukur dengan angka temperatur Kelvin (K). Temperatur warna disini bermacam-macam, semakin tinggi temperaturnya, semakin terasa panas suasananya (foto terlihat kekuningan).
Sebaliknya semakin rendah temperatur warna atau angka K semakin rendah, foto akan terasa dingin suasananya (tampak kebiruan). Mari kita lihat contoh foto berikut ini.
Bandingkan dengan foto berikutnya :
Kedua foto di atas merupakan foto yang sama, satu file yang diolah di Lightroom dengan menaikkan dan menurunkan temperatur warnanya. Sudah cukup jelas perbedaan keduanya bukan?
Berikut adalah foto yang sama, tapi koreksi White Balancenya tepat.
Dari rangkaian foto di atas bisa kita lihat bagaimana nilai white balance bisa mempengaruhi keseluruhan foto. Yang biru akan terasa lebih dingin, sementara yang agak kekuningan lebih hangat. Hal ini tergantung selera anda tentunya.
Di setingan kamera atau smartphone biasanya ada beberapa pilihan WB selain Automatic yang bisa anda pilih sesuai dengan situasi yang anda hadapi.
- Mode Daylight gunakan jika memotret di luar ruangan dan kondisi yang ada cerah. Biasanya ditandai dengan simbol matahari.
- Mode Tungsten digunakan saat memotret di bawah sinar lampu pijar, simbolnya pun sama lampu pijar
- Mode Fluorescent umumnya saat anda memotret diterangi lampu TL atau lampu neon. Simbolnya lampu neon.
- Mode Shade saat kita memotret di tempat teduh, masih cukup terang namun tidak terkena sinar matahari langsung. Biasanya dilambangkan dengan rumah atau pohon, tergantung tipe dan merk kamera.
- Mode Cloudy digunakan jika anda memotret dan cuacanya kurang bersahabat, contoh saat berawan tebal atau mendung. Simbol di pengaturan adalah gambar awan.
- Mode Flash. Gunakan mode ini jika anda memotret menggunakan lampu flash baik itu internal atau eksternal.
- Mode Preset. Merupakan mode yang paling akurat, karena anda menentukan warna berdasarkan preset yang anda masukkan sendiri. Caranya dengan memotret benda warna putih dan dijadikan sebagai patokan.
Gunakan Format RAW Untuk Kemudahan Edit White Balance Foto
Anda bisa bereksperimen dengan semua mode di atas, misalnya jika dalam situasi tertentu gunakan pengaturan yang berbeda. Jangan takut hasilnya jelek. Dengan begitu anda akan lebih memahami dampak dari pengaturan tersebut di hasil foto anda.
Jika dalam situasi yang penting dan sulit diprediksikan white balance apa yang tepat, akali dengan memotret menggunakan format RAW, dengan begitu anda bisa leluasa mengubah white balance pada saat editing atau post processing di software.
Demikian seri Belajar Fotografi : Mengenal pengaturan white balance di kamera atau smartphone. Jangan lupa bergabung bersama kami via email untuk mendapatkan tips dan tutorial menarik lainnya secara langsung.
Terima kasih sudah membaca.
Edisis says
Bagus bisa menambah pengetahuan potograpi