Wisata kota Batu Malang ini merupakan rangkaian artikel traveling yang akan saya bagikan secara berurutan. Artikel pengalaman traveling wisata ke kota Batu, Malang, akan terbagi dalam beberapa bagian sesuai tempat wisatanya. Di bagian pertama ini mari kita lihat bagaimana meriahnya wisata kota Batu khususnya di alun-alun kotanya.
Kota Batu adalah sebuah kota yang terletak di dataran tinggi di provinsi Jawa Timur. Kota ini berjarak sekitar 90 km sebelah barat daya kota Surabaya dan hanya berjarak sekitar 15km dari kota Malang. Jika kamu ingin bepergian dari kota Malang menuju ke Kediri atau Jombang, pasti akan melewati kota Batu terlebih dahulu.
Kota Batu atau yang juga dikenal dengan kota wisata Batu, begitu populer tempat wisatanya, rasa-rasanya seminggu berada di kota ini tak akan cukup untuk mengelilingi semua tempat wisata yang ada serta mencoba semua keanekaragaman budayanya.
Sebelum kita melihat-lihat ada apa saja di kota yang brrr dingin ini, saya akan menjawab rasa penasaran anda dulu, mengapa saya bisa sampai menginjakkan kaki yang kedua kalinya di sini (emang siapa juga yang penasaran -_-). Hehe.. Ini merupakan kali yang kedua saya tiba di kota Batu, kali yang pertama kira-kira sekitar 6 tahun lalu (artikel ini ditulis tahun 2015).
Jika kali pertama datangnya masih cupu-cupu, yang ini sudah agak mendingan tuanya hehe, saya tiba di kota Batu jauh-jauh dari Manado dengan tujuan utama memotret wisuda kakak saya. Dia meraih gelar S2 nya di Institut Injil Indonesia, YPPII Batu, Malang. So saya sebagai adik yang baik dan imut harus turut mengabadikan kebahagiaannya (digetok) haha.
Selain tujuan utama tadi, tentu saja ada tujuan sampingan (yang lebih diutamakan :D), apalagi kalau bukan traveling.. Wisata kota Batu, jalan-jalan, bapontar, kaki gatal, dan sebagainya… Hehe.
Mengetahui kota Batu dijuluki sebagai kota wisata dan merupakan salah satu kota yang ditujukan sebagai tempat wisata terkemuka di Indonesia, tentunya kota ini memiliki segudang tempat wisata yang terkenal. Sebut saja mulai dari alun-alun kotanya, museum angkut, museum satwa, BNS (Batu Night Spectacular), taman rekreasi Selecta dan masih banyak lagi.
Dalam rangka wisata kota Batu kali ini, perjalanan mengelilingi Batu pun segera ditempuh. Sekedar info kota Batu di siang hari suhu udaranya bisa berkisar 20an derajat celcius dan akan drop di belasan derajat pada malam hari, wajar saja kota ini terletak di 680-1200 mdpl (sumber : wiki.org).
Jika kita sering membaca artikel wisata, banyak orang yang sering menghubungkan Batu sekaligus dengan Malang, sebenarnya kota Batu adalah kota sendiri yang terpisah secara otonom dari kota Malang, yang hari jadinya dirayakan setiap tanggal 8 November 2001.
Tapi kota Batu bersama dengan kabupaten Malang serta kota Malang tetap merupakan kesatuan yang disebut sebagai Malang Raya, jadi penyebutan berbarengan kota Batu, Malang, tidak sepenuhnya keliru juga.
Oke cukup ngelanturnya, wisata kota Batu kali ini yang akan kita kunjungi adalah alun-alun kota. Alun-alun kota Batu tidak seperti alun-alun kota lainnya yang mungkin hanya sekedar tempat berkumpul biasa saja, malah ada kota yang saya tidak tahu apa memiliki alun-alun atau tidak, termasuk kota Bitung dan Manado, punya alun-alun nda ya? Mungkin orang Sulut bisa infokan… (dipecat jadi warga kota Bitung -_-).
Alun-alun kota Batu benar-benar difungsikan sebagai bagian dari daerah wisata kota Batu, seluruh kawasan ini diberdayakan oleh pemerintahnya sebagai tempat wisata.
Hebatnya hal itu juga didukung penuh oleh warga, setiap hari tempat ini selalu didatangi oleh warga kota Batu, sebagai salah satu tempat wisata kota Batu, alun-alunnya selalu ramai dengan penduduk.
Jika malam hari tempat ini begitu penuh dengan manusia, mulai dari keluarga bersama anak-anaknya, para muda-mudi dengan pacar masing-masing, para jomblo dengan ratapan mereka, maupun mas-mas dan mbak-mbak yang beradu nasib berjualan di tempat ini. Untuk menuju alun-alun kota Batu, saya dan kakak berjalan kaki saja dari rumah tinggalnya di kawasan YPPII.
Jaraknya lumayan jauh sekitar dua setengah kilometer. Menempuh jarak itu kami membutuhkan waktu hampir setengah jam, jadi lebih lama karena jalan-jalannya sempat singgah dulu mencicipi kuliner khas Batu, sate kelinci.
Rasanya seperti apa? Hmm.. silakan dicoba sendiri, bagi yang pecinta kelinci pasti akan merasa ini kok kejam sekali, kelinci yang sangat lucu kok disate, tapi serius di sepanjang kota wisata Batu banyak sekali tempat jualan sate kelinci.
Kami sempat terhenti untuk membeli sate juga martabak dan terang bulan, uniknya di sini yang disebut martabak adalah malabar jika dibeli di kota kami Bitung, sedangkan terang bulan di Bitung disebutnya sebagai martabak.
Jadi jangan sampai salah beli, pengen martabak malah dapat malabar karena penyebutannya berbeda, selebihnya rasa keduanya sama saja. Tapi kayaknya hal itu cuma berlaku di daerah kami, nggak tahu kalau di daerah lain penyebutannya seperti apa.
Sesampainya di alun-alun kota wisata Batu, saya cukup tercengang juga melihat betapa ramainya orang-orang yang datang di tempat ini. Tapi kata si kakak ini belum seberapa, jika malam minggu atau hari libur, sepanjang jalan di sekitar alun-alun tersebut akan penuh dengan kendaraan yang parkir hingga menyebabkan macet.
Oh ya wisata kota Batu khususnya untuk alun-alun ini dihiasi dengan berbagai macam tempat bermain dan tempat hiburan. Yang utama adalah bianglala atau komidi putar raksasa yang berdiri ditengah-tengah alun-alun kota ini.
Kita bisa menaikinya dengan membayar hanya tiga ribu rupiah per orang saja. Dari atas bianglala ini, kita bisa melihat semua daerah sekitar alun-alun yang terlihat begitu indah dari atas.
Uniknya dari wisata kota Batu untuk alun-alun kotanya, anda bisa menikmati semua fasilitas di alun-alun dengan gratiss..tiss.. Tak perlu membayar untuk memasuki kawasan ini.
Kita hanya membayar jika ingin menaiki bianglala tadi, itu saja, plus jika pengen makan berbagai macam jajanan yang dijual di sekitar alun-alun tentu harus bayar, coba saja tak bayar bisa digetok penjualnya, haha.
Selain bianglala, kita bisa menikmati duduk-duduk di dalam taman yang ada di alun-alun kota wisata Batu ini, sayangnya kami berdua pergi sudah cukup larut jadi tak bisa terlalu melihat-lihat keindahan tamannya.
Tapi sekitar taman ini terlihat cukup menyenangkan sebagai tempat bersantai saja ataupun yang ingin menghilangkan penat sejenak. Hal berikutnya yang cukup saya sedihkan, setiap foto yang saya ambil harus di push ISO tinggi-tinggi, selain tak bawa tripod juga lensanya hanya lensa kit yang yah lumayanlah.
Tapi ada beberapa foto yang saya ambil dengan memanfaatkan tempat sampah di sekitaran alun-alun. Tempat sampahnya bagian atasnya datar, terus cukup tinggi juga, jadilah sebagai pengganti tripod walaupun mungkin jadi perhatian orang sekitar, nih anak lagi ngapain sih hehe.
Oh ya icon kota wisata Batu adalah apel, karena kota ini adalah salah satu kota penghasil apel terbesar di Indonesia.
Kita akan menemukan buah apel raksasa di tengah-tengah air mancur di alun-alun kota Batu ini. Bahkan ada beberapa ‘buah’ raksasa lainnya di sekitaran taman, ternyata itu adalah bangunan toilet yang dibuat berbentuk buah-buahan seperti apel dan strawberry.
Hampir saja saya mau berpose didepannya, hehe, tapi tak mengapa bukan, dimana lagi ada toilet berbentuk apel raksasa.
Satu hal yang saya kagumi dan patut mendapat acungan jempol untuk wisata kota Batu ini adalah aturan yang berlaku di kawasan alun-alun kota Batunya.
Di seluruh area dalam alun-alun semua pengunjungnya tidak diperkenankan merokok, setiap tempat ada papan peringatan yang melarang orang untuk merokok di kawasan alun-alun.
Jika sampai ada yang merokok, seketika akan ada petugas keamanan yang siap menyeret anda keluar kawasan ini. Tak hanya merokok, buang sampah sembarangan pun anda akan bernasib sama.
Hebatnya lagi, semua warganya menaati aturan ini, sepanjang berada di kawasan alun-alun saya tak melihat satupun orang yang merokok, hanya ada orang pacaran -_- duh buat yang jomblo, rasanya dipikir-pikir lagi deh kalau datang kesini, apalagi malam hari, siap-siap saja makan ati sendiri hahaha.
Itu dulu untuk artikel tema wisata kota Batu kali ini yang membahas alun-alun kotanya, jika anda memiliki informasi tambahan yang mungkin saya tak tahu, silakan tambahkan di kolom komentar.
Nantikan artikel berikutnya yang membahas tempat-tempat wisata lainnya di kota Batu maupun kota lainnya di Indonesia.
Update terbaru: Wisata Rumah Pohon Omah Kayu Batu, Malang
All images © Saveseva Fotografi
Rifqy Faiza Rahman says
Batu selalu jadi pelarian kalau lagi sama teman-teman suntuk, bosan: “Ke Batu yuk!” hehehe.
Foto-fotonya bagus banget, resik 🙂
Sheva says
Wuah ada Om Rifqy, hehe iya tempatnya asik pake banget. Makasi Om.. 😀
Warung Khas Batu says
Warung khas Batu merupakan tempat makan yang santai dan romantis, terletak strategis di jalan Sultan Agung no. 29 Kota Batu sangat dekat dengan wisata Museum Angkut & Jatim Park 1. Sate kelinci & aneka nasi gorengnya sangat laris, maklum karena rasanya extra lezat, tapi harganya super murah. Suasananya santai dan romantis, cocok untuk nongkrong atau sekedar refreshing bersama keluarga. Lokasi strategis tepat diantara Jatim Park dan Museum Angkut.
Penawaran bagi rekan-rekan Tour / Travel Agent, tingkatkan OMZET dan LABA anda :
CASH BACK 50%
GRATIS Wifi 20 Mbps
GRATIS parkir bus luas
GRATIS makan dan minum crew
GRATIS tidur
GRATIS mandi air panas
GRATIS permainan billiard, karambol, dll
TERSEDIA musholla
LEBIH romantis
LEBIH strategis
LEBIH lezat
LEBIH murah
BERHADIAH TABLET, diundi akhir tahun.
Paket LENGKAP mulai Rp. 9,750 NETT, bersih tanpa tambahan apapun !
FREE trial, test food GRATIS !
Referensi : BCA, Sinarmas Land, Allianz insurance, dll
salam hangat dari kami.
Warung Khas Batu
Jln. Sultan Agung 29 Kota Batu
Telepon : 0341-592955
BBM: 7D8DEB8C
HP/Whatsapp : 085707585899