Perkembangan mobile photography yang semakin meningkat setiap saatnya ternyata belum diterima oleh semua kalangan. Hal itu terbukti saat pertemuan antara Perdana Menteri Kanada Stephen Harper dengan Gubernur Provinsi Alberta Rachel Notley, dalam sebuah sesi foto resmi beberapa orang jurnalis ditolak karena menggunakan kamera smartphone dan bukannya kamera ‘sesungguhnya’.
Diantaranya adalah beberapa jurnalis dari media ternama seperti Justin Giovanetti dari Globe and Mail, Kaitlin Lee dari 660News dan Lauren Krugel dari The Canadian Press
Despite getting credentials, eight print reporters told they can’t take photos of PM Harper and Notley because iPhones don’t count.
— Justin Giovannetti (@justinCgio) 6 Juli 2015
Denied entry into @pmharper ‘s photo op in #yyc because my phone doesn’t count as a camera. #ohwell — Kaitlin Lee (@Kaitlin_Lee) 6 Juli 2015
It’s not like they made us leave phones/notebooks behind (mine were in my purse) but those without non-phone cameras weren’t allowed.
— Lauren Krugel (@LaurenKrugel) 6 Juli 2015
Entah apa alasannya sehingga staf sang PM melarang para jurnalis ini memotret dengan menggunakan smartphonenya. Perihal kamera yang ‘sesungguhnya’ memang masih jadi suatu pertanyaan besar, toh smartphone juga memiliki kamera bahkan kualitasnya saat ini ada yang sudah menyamai DSLR.
Baca juga : DxO One : Kamera 20 Megapiksel Dengan Kualitas DSLR Untuk Iphone Anda
Ironisnya malah ada beberapa tempat seperti acara konser atau museum yang melarang penggunaan kamera DSLR ditambah dengan lensa-lensanya yang panjang-panjang. Apapun alasannya tentu itu merupakan hak pihak otoritas dalam acara tersebut. Jadi apakah anda lebih suka memotret menggunakan smartphone ? Atau kamera ‘sesungguhnya’ ?
Header image © Heather
(Sumber : Petapixel)
Leave a Reply