Setelah kita melihat cara kerja dari image stabilizer, mari kita lihat beberapa hal penting lainnya yang perlu diketahui dari fitur ini :
1. Anda bisa memilih untuk mengaktifkan fitur image stabilization pada lensa anda dengan menggeser tuas yang ada di lensa, biasanya bertulis on atau off dengan keterangan singkatan fitur ini, singkatannya sesuai dengan produsen kamera atau lensa yang sudah dibahas rinci di atas.
2. Dengan mengaktifkan fitur ini ke sisi on, maka anda bisa melanggar aturan ketajaman gambar 1/f atau satu per panjang fokal lensa, misalnya jika memotret dengan lensa 200mm, minimal shutter speed supaya tidak blur adalah 1/200s, namun dengan fitur image stabilizer anda bisa memotret menggunakan shutter speed di bawah itu, misalnya 1/20s dan gambarnya akan tetap terlihat tajam.
3. Pada beberapa lensa canggih, biasanya fitur image stabilization juga lebih lengkap dengan pilihan normal, aktif dan off. Untuk normal biasanya anda pergunakan dalam kondisi normal memotret dengan handheld, sedangkan untuk mode aktif biasanya digunakan ketika anda memotret dalam keadaan goncangan yang cukup ekstrim misalnya dari atas kendaraan.
4. Fitur image stabilization hanya akan berguna jika anda memotret objek yang diam. Fitur ini tetap tak mampu mencegah blur yang terjadi karena objek yang anda foto bergerak, mengapa ? Tentu saja karena objek yang bergerak tersebut tak ada sangkut pautnya dengan getaran tubuh anda yang dikompensasi fitur ini, jika memotret objek yang bergerak seperti satwa liar atau kendaraan yang bergerak anda harus menggunakan shutter speed cepat, bahkan jauh lebih cepat dari aturan 1/panjang fokal tadi.
5. Lensa dengan fitur image stabilization biasanya dikompensasi dengan bukaan lensa yang kecil agar bisa menekan biaya. Anda tentu sudah tahu bahwa lensa tele populer Canon 70-200mm memiliki 4 pembagian, salah satu yang menjadi pembeda dari ke empat kasta lensa 70-200 adalah ketersediaan fitur IS di lensa untuk mengimbangi bukaan kecil di f/4, dengan begitu harga yang dijual pun lebih terjangkau.
6. Saat menggunakan tripod, seharusnya anda mematikan fitur ini. Walaupun mungkin ada beberapa orang yang bilang tidak terlalu berpengaruh, namun lebih baik anda mematikannya karena dengan adanya tripod seharusnya getaran yang ada sudah sangat diminimalisir, tapi pastikan juga tripod yang anda gunakan benar-benar kokoh dan stabil.
7. Fitur image stabilizer sangat bermanfaat ketika anda memotret tanpa flash dan dalam kondisi low light, karena dengan menurunkan shutter speed anda bisa mendapatkan eksposure foto yang lebih terang.
8. Sekalipun anda menggunakan fitur ini, jika memungkinkan janganlah melakukan gerakan – gerakan yang bisa membuat sistem stabilizer harus bekera lebih keras karena getaran yang lebih besar dideteksi hanya karena kecerobohan anda sendiri.
9. Fitur ini tak terlalu bermanfaat jika anda memotret dengan shutter speed terlalu lambat (hampir satu detik atau bahkan lebih), gunakanlah tripod jika memang harus menggunakan teknik slow speed, hal itu jauh lebih berguna ketimbang anda berharap fitur ini membantu anda menjaga kualitas gambar.
10. Hati -hati dengan kamera yang menawarkan image stabilization digital, hal ini biasanya ditawarkan dengan bahasa pemasaran seperti anti shake atau semacam itu. Fitur seperti itu biasanya bukan meminimalisir dampak getaran, namun lebih ke menaikkan ISO agar shutter speed terjaga, baca baik-baik review produk sebelum anda membeli biasanya menjadi solusi terbaik untuk menghindari bahasa pemasaran yang menyesatkan.
Baca juga : Cara Cepat Foto Slow Speed Tanpa Tripod
Leave a Reply