Jika Anda pernah menggunakan Instagram ataupun Facebook dan melihat orang menggunakan hashtag #siksakamera, Anda akan melihat rangkaian foto dengan nuansa air yang tampak begitu lembut seperti kapas, beberapa tampak hanya warna putih saja, ataupun foto nuansa malam dengan jejeran cahaya lampu kendaraan yang tampak seperti garis cahaya.
Yup, untuk bisa mendapatkan foto semacam itu, Anda bisa menggunakan mode Bulb di kamera digital Anda.
Mode Bulb adalah mode yang dirancang khusus di kamera digital, untuk bisa menghasilkan foto dengan waktu eksposure yang ditentukan sendiri oleh fotografer atau pengguna kamera tersebut.
Meskipun umumnya kamera sudah memiliki setingan shutter speed sendiri (biasanya dari 1/8000s – 30s), tapi terkadang hal tersebut kurang memadai khususnya yang ingin shutter speed lebih lama dari 30 detik.
Foto Seperti Apa Yang Butuh Mode Bulb?
Jawabannya, ada banyak! Ya, ada banyak jenis foto yang bisa kita dapatkan dengan shutter speed super lama, bahkan ada beberapa foto yang dalam proses memotretnya sampai bermenit-menit atau bahkan sampai hitungan jam, wow!
Beberapa jenis foto yang paling sering menggunakan mode ini antara lain: foto landscape lautan, sungai atau danau, dimana airnya akan tampak begitu tenang. Selain itu buat penggemar foto light trail, Anda juga bisa menggunakan mode bulb untuk foto semacam itu.
Penggemar foto kembang api atau foto star trail, dimana bintangnya tampak seperti garis di langit, biasanya juga akan menggunakan mode bulb ini.
Buat yang mau alay-alay menulis nama pacar pake cahaya atau istilah kerennya Light Painting, juga bisa menggunakan mode bulb.
Bagaimana Memilih Mode Bulb Di Kamera?
Nah, apakah di kamera Anda tersedia mode bulb ini atau tidak? Untuk memastikannya, silakan buka kembali buku manual kamera yang Anda miliki, ayo jangan malas membaca buku manual!
Rata-rata kamera digital modern, baik itu DSLR atau mirrorless, sudah memiliki mode ini secara default. Pada beberapa kamera saku canggih yang bisa manual pun, biasanya sudah punya juga.
Berikut ini adalah cara yang dipakai dalam mengatur dan memilih mode Bulb di kamera umumnya
1. Pilih mode Manual (M) di roda menu atau pengaturan kamera Anda
2. Putar roda dial kamera untuk mengubah nilai shutter speed, biasanya diputar ke kiri untuk mendapatkan shutter speed yang lebih lambat, setelah 30 s akan ada pilihan Bulb atau B di layar LCD
3. Di poin ini Anda siap memotret dengan mode Bulb, tapi jangan lupa juga dengan pengaturan lainnya semacam Aperture dan juga ISO, saat memotret lama biasanya Aperture diset di angka besar dan ISO diset di angka paling kecil.
Bila Anda sudah mengikuti langkah-langkah di atas dan tak menemukan mode Bulb (B), bisa saja kamera Anda memiliki cara khusus dalam mengatur mode bulb , silakan lihat kembali referensi di buku manual kamera.
Jangan lupa!
- Memotret di mode Bulb atau dengan shutter speed sangat lama akan membuat foto rentan blur, silakan gunakan tripod untuk menjaga hasil foto tetap tajam. Bila memotret di tempat yang berangin kencang atau beresiko tripod goyang, gunakan pemberat tripod!
- Untuk menjaga kamera tetap merekam gambar, Anda harus menekan dan menahan shutter sesuai dengan waktu yang diinginkan. Jika shutter dilepas maka kamera akan berhenti merekam gambar. Menahan shutter langsung dengan tangan, selain beresiko getaran juga akan sangat melelahkan, gunakan shutter release dalam hal ini.
- Agar tidak over eksposure nantinya, Anda bisa menggunakan filter ND untuk mengurangi cahaya yang masuk ke sensor gambar.
- Untuk mengetahui lama pemotretan, gunakan fitur stop watch atau timer di handphone Anda.
- Matikan fungsi Auto ISO!
- Bila hasil foto tak sesuai dengan yang diharapkan, periksa kembali settingan lainnya, Aperture, ISO, ataupun ubah lama waktu pemotretan Anda.
Menyiksa Kamera dengan Mode Bulb?
Mungkin ada yang sedikit mengernyitkan kening dengan judul artikel ini, mengapa mode bulb disebut mode menyiksa kamera?
Hehe, simplenya salah satu efek dari waktu eksposure yang lama adalah panas, ketika sensor kamera ‘dipaksa’ bekerja dalam waktu lama, otomatis suhu sensor juga akan naik. Orang saja bekerja terus menerus pasti kecapean kan.
Efeknya dari sensor yang terlalu panas, apalagi ketika dipakai terus menerus, tentu bisa menimbulkan kerusakan ataupun kualitas foto yang dihasilkan berkurang .
Oleh karena itu juga kamera DSLR kurang disarankan merekam video dalam waktu lama, dengan alasan yang sama yaitu mencegah umur sensor jadi lebih pendek (beberapa merk kamera menerapkan batasan waktu saat merekam video).
Terus, gak usah dong pake mode ini, entar rusak lagi? Yah, tidak juga begitu, produsen kamera sudah merancang kamera sedemikian rupa sehingga tahan dipakai memotret, meski itu juga tergantung tipe dan kelas kamera itu, kamera kelas pro tentu lebih tahan.
Setiap kali Anda memotret dalam mode bulb dengan waktu lama, silakan istirahatkan kamera selang beberapa waktu agar suhu sensor kembali normal dan tidak dipaksa bekerja terus menerus, dengan begitu tentu Anda bisa menjaga usia kamera lebih awet.
Kamera yang disimpan saja tanpa dipakai, biasanya jauh lebih cepat rusak ketimbang ketika Anda memakainya memotret. Oleh karena itu jangan takut dengan resiko rusak, selama Anda bisa menjaga dan merawat kamera kesayangan Anda dengan baik.
Kredit Foto: Narratographer, Dhilung Kirat
Leave a Reply